Apakah Trump Bagian dari Proksi Putin?

CNN Indonesia
Jumat, 01 Apr 2022 15:31 WIB
Donald Trump mengklaim sangat dekat dengan Vladimir Putin, mantan Presiden AS itu bahkan pernah dicurigai bagian dari proksi Presiden Rusia tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bersama Donald Trump di acara G20 2019, Osaka. (AP/Susan Walsh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Donald Trump pernah disebut-sebut menjadi presiden Amerika Serikat tak lepas dari bantuan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Tindakan ini bukan cuma-cuma, Moskow diduga punya kepentingan sendiri.

Sejumlah pihak bahkan ada yang menduga Trump merupakan bagian dari proksi atau 'perwakilan' untuk kepentingan Putin di AS. Apakah benar dugaan tersebut?

Pada 2016 lalu, Trump berhasil mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk semua pendukung Republik, Demokrat, liberal dan yang di penjuru negeri, mari bersatu. Saya minta kepada setiap warga negara untuk bersatu," kata Trump saat memenangkan Pemilu.

Perayaan itu disebut-sebut jadi 'kemenangan' juga bagi Putin. Sebab saat Trump memimpin, keamanan Rusia terjamin. Bukan karena ia sosok yang tangguh, tapi politisi Republik itu tak akan berbuat macam-macam ke rekan dekatnya itu.

Keterlibatan Kremlin dalam Pilpres AS saat itu melalui dugaan AS bahwa hacker Rusia meretas email Clinton. Kebocoran itu menjadi insiden yang memalukan bagi Demokrat.

Partai Republik secara terbuka juga menyarankan peretas Rusia untuk membantu menemukan email lawan Trump itu.

"Rusia, jika Anda memahami, saya harap Anda bisa menemukan 30 ribu email," demikian menurut pernyataan Republik dalam laporan Reuters.

The Guardian juga pernah merilis berita soal kebocoran dokumen dari intelijen Rusia pada Juli lalu.

Dalam dokumen itu pejabat Rusia menyarankan penggunaan sumber daya media untuk melemahkan tokoh-tokoh politik terkemuka AS.

Ada paragraf tentang cara Rusia bisa memasukkan "virus media" ke kehidupan publik Amerika. Hal ini akan mengubah kesadaran massa, terutama dalam kelompok tertentu, katanya.

Dalam pertemuan tertutup Dewan Keamanan Nasional Rusia, Putin secara pribadi juga mengizinkan agen mata-mata rahasia untuk melindungi Trump pada Pilpres lima tahun lalu.

Pertemuan itu berlangsung pada 22 Januari 2016, mulai dari presiden Rusia, kepala mata-mata dan menteri senior semuanya hadir.

Mereka sepakat kehadiran Trump di Gedung Putih akan membantu mengamankan tujuan strategis Moskow. Seperti "kekacauan sosial" di Negeri Paman Sam dan melemahnya posisi negosiasi presiden AS.

Selain itu, terdapat manfaat internasional atas kemenangan Trump bagi Putin. Mantan agen intelijen Rusia itu akan mampu secara sembunyi-sembunyi mendominasi setiap pembicaraan bilateral AS-Rusia.

Hal ini berguna untuk menata ulang posisi negosiasi Gedung Putih dan mengejar inisiatif kebijakan luar negeri yang berani atas nama Rusia.

Benarkan Trump bagian dari proksi Putin? Baca penilaian pengamat internasional di halaman berikutnya...



Trump Bagian dari Proksi Putin?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER