7 Fakta Dugaan Rusia Bantai Warga di Bucha Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2022 20:40 WIB
Laporan soal kondisi mengenaskan ratusan jasad bergeletakan di kota-kota sekeliling Kyiv seperti Bucha, Ukraina, beredar memicu kecaman terhadap Rusia.
Laporan soal kondisi mengenaskan ratusan jasad bergeletakan di kota-kota sekeliling Kyiv seperti Bucha, Ukraina, beredar memicu kecaman terhadap Rusia. (Foto: REUTERS/ZOHRA BENSEMRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina melaporkan penemuan ratusan mayat yang bergeletakan secara mengenaskan di kota Bucha, barat laut Ibu Kota Kyiv baru-baru ini. Ratusan jasad itu diduga dibunuh oleh pasukan Rusia yang baru-baru ini hengkang dari kota-kota dekat Kyiv.

Berbagai foto dan video yang beredar memperlihatkan ratusan mayat tergeletak di jalanan di kota-kota sekeliling Kyiv, terutama di Bucha dan Irpin. Beberapa jasad warga Ukraina itu terlihat diikat dan ditembak dari jarak dekat.

Temuan ini mimicu desakan investigasi hingga kecaman internasional terhadap Rusia. Beberapa negara seperti Spanyol dan Polandia bahkan menuding Moskow telah melakukan genosida terhadap warga Bucha, Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta menyoal temuan ratusan mayat di Bucha, Ukraina, yang dihimpun CNNIndonesia.com.

1. Temuan 410 mayat di Bucha

Ukraina melaporkan menemukan setidaknya 410 jenazah tergeletak di jalan-jalan dekat kota Kyiv, termasuk di Bucha.

"Saat ini 410 jenazah warga sipil yang terbunuh telah dievakuasi dari sekitar kawasan Kyiv," kata Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venedyktova, melalui Facebook, Minggu (3/4), seperti dikutip media lokal, Ukrinform.

Venedyktova dan tim jaksa mengetahui fakta ini setelah mereka bisa memasuki sejumlah wilayah dekat Kyiv, seperti Bucha, Irpin, dan Hostomel untuk pertama kalinya setelah pasukan Rusia hengkang dari kota-kota dekat ibu kota.

Sejauh ini, lanjut dia, tercatat 140 jasad sudah diteliti. Venedyktova akan meminta Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan lebih banyak ahli forensik ke salah satu rumah sakit di wilayah Kyiv untuk mempercepat proses.

2. PBB Desak Investigasi Independen

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mendesak investigasi independen menyoal ratusan orang yang tewas di Bucha, Ukraina.

"Saya betul-betul terkejut dengan foto-foto yang menunjukan warga sipil terbunuh di Bucha, Ukraina. Penting untuk melakukan penyelidikan independen yang mengarah ke akuntabilitas," ujar Guterres pada Minggu (3/4) dikutip AFP.

PBB menyatakan penemuan kuburan massal di kota itu menimbulkan pertanyaan serius soal kemungkinan kejahatan perang.

"Apa yang kita ketahui sekarang jelas menimbulkan pertanyaan serius dan mengganggu soal kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran berat atas hukum internasional," demikian menurut pernyataan lembaga itu.

Menurut mereka, penting untuk menggali dan mengidentifikasi semua mayat, mengingat kemungkinan kejahatan perang.

"Ini penting agar kerabat bisa diberi tahu, dan penyebab pasti kematian ditetapkan untuk membantu memastikan akuntabilitas dan keadilan. Penting juga untuk mengambil semua tindakan untuk memastikan bukti," kata mereka.

Organisasi dunia ini juga prihatin atas insiden tersebut. Namun demikian, mereka tak bisa memastikan verifikasi secara independen soal siapa saja korban meninggal itu.

3. Rusia Desak Penyelidikan

Rusia membuka investigasi guna membuktikan laporan pembantaian warga sipil di kota-kota dekat Ibu Kota Kyiv termasuk di Kota Bucha, Ukraina, adalah palsu.

Ketua Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, menginstruksikan lembaganya menganalisis segala laporan pembunuhan massal warga di Kota Bucha, barat laut Kyiv, yang belakangan memicu kecaman hingga tuduhan genosida dari negara Barat.

Rusia bahkan mengajukan rapat darurat di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal insiden di Bucha. Namun, inisiatif tersebut diklaim telah diblokir.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

 

[Gambas:Video CNN]

 

7 Fakta Dugaan Rusia Genosida Warga di Bucha Ukraina

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER