Indonesia belum mengambil keputusan menanggapi konflik Rusia vs Ukraina sebagai presiden negara kelompok G20 tahun ini, terutama soal nasib kehadiran negeri beruang merah dalam forum tersebut.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika sekaligus tim jubir pemerintah untuk G20, Dedy Permadi, mengatakan Indonesia perlu hati-hati menyikapi konflik Rusia vs Ukraina sebagai ketua kelompok itu.
"Isu Rusia dan Ukraina tentu saat ini sedang kami dalami dan kemudian akan kami sampaikan di dalam forum lain ketika waktunya sudah sampai," ujar Dedy dalam konferensi virtual, Kamis (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebagai presidensi agar merespons seperti apa dan tentu akan kami sampaikan kepada masyarakat jika nanti sudah tiba waktunya," lanjut dia.
Hal itu diutarakan Dedy menjawab pernyataan wartawan soal tanggapan Indonesia setelah Amerika Serikat mengancam akan memboikot gelaran G20 jika Jakarta tetap mengundang Rusia berpartisipasi dalam forum itu.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, meminta masyarakat untuk tak berspekulasi menanggapi pernyataan Amerika Serikat yang tak ingin datang ke pertemuan G20 jika Rusia diundang.
"Sebaiknya kita tidak berspekulasi, sementara perkembangan ke depan masih sangat dinamis," kata Faizasyah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (7/4).
(pwn/rds)