KILAS INTERNASIONAL

Capres Prancis Bakal Larang Hijab hingga Rusia Desak Ukraina Menyerah

CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2022 06:39 WIB
Capres Prancis Marine Le Pen (kiri) akan larang hijab jika menang Pilpres. (AFP/Eric Feferberg)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu calon presiden Prancis, Marine Le Pen, bertekad akan menerapkan larangan hijab jika menang pemilihan presiden (Pilpres) Prancis putaran kedua pada 24 April mendatang.

Rangkuman berita lainnya adalah desakan Rusia agar Ukraina segera menyerah sebelum Kremlin melancarkan serangan besar lagi ke negara itu.

Berikut sejumlah berita yang dirangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:

Capres Prancis Larang Hijab Jika Menang Putaran Kedua Pemilu

Salah satu calon kuat presiden Prancis berhaluan ekstrem kanan, Marine Le Pen, berjanji akan menerapkan larangan penggunaan hijab jika memenangkan putaran kedua pemilihan umum pada 24 April mendatang.

Perempuan 53 tahun itu memandang kerudung sebagai "seragam kelompok Islam radikal". Ia pun berencana menjatuhkan denda bagi warga Prancis yang memakainya di tempat publik.

Salah satu sekutu dekat Le Pen, Wali Kota Perpignan, Louis Aliot, menuturkan eks pasangannya itu akan "sedikit demi sedikit" menerapkan aturan melarang penggunaan hijab jika mengalahkan petahana, Presiden Emmanuel Macron, dalam putaran kedua pemilu nanti.

Disambangi Presiden Israel, Erdogan Geram soal Bentrokan di Al-Aqsa

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu timpalannya dari Israel, Isaac Herzog, di Ankara dan membahas bentrokan antara warga Palestina dan aparat Israel di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, akhir pekan lalu.

Dalam pertemuan yang berlangsung Selasa (19/4), Erdogan mengatakan dirinya "sangat marah dan kecewa" terkait bentrokan yang menyebabkan 152 warga Palestina terluka itu. Selain di Al-Aqsa, Erdogan juga mengangkat bentrokan Israel vs Palestina di Tepi Barat.

"Bertemu dengan Pak Herzog dan saya mengutarakan beberapa hal, di antaranya kami sangat kecewa dengan fakta lebih dari 400 warga Palestina terluka dan 18 orang lainnya tewas termasuk anak-anak dalam insiden yang terjadi di Tepi Barat dan Masjid Al-Aqsa di awal bulan suci Ramadan ini," kata Erdogan melalui kicauannya di Twitter.

Crazy Rich Rusia Kutuk 'Perang Gila' Putin di Ukraina

Konglomerat Rusia, Oleg Tinkov, mengecam keras agresi militer Moskow yang ia sebut sebagai "perang gila" Presiden Vladimir Putin di Ukraina.

Tinkov menilai Rusia sudah kehilangan kewarasan dengan melancarkan agresi semacam itu ke negara tetangga. Sebab, ia mengklaim 90 persen warga Negeri Beruang Merah tak mendukung langkah Putin tersebut.

"Saya tidak melihat satu pun manfaat dari perang gila ini! Orang-orang dan tentara yang tidak bersalah sedang sekarat," kata Tinkov pada Selasa (19/4).

Rusia Desak Ukraina Menyerah, Beri Waktu Tentara Lari dari Zona Perang

Rusia mendesak pasukan Ukraina segera meletakkan senjata dan mengultimatum agar pasukan hingga kombatan di Mariupol menyerah.

Rusia juga mengumumkan telah membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi para tentara Ukraina yang bersedia menyerah di Mariupol, kota yang menjadi salah satu zona perang saat ini.

"Kami sekali lagi meminta pemerintahan Kyiv untuk memberi alasan dan perintah untuk para pejuangnya agar menghentikan perlawanan yang tak masuk akal," demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (19/4).

(bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK