Krisis Memburuk, Menteri Hingga Loyalis Desak PM Sri Lanka Mundur

CNN Indonesia
Senin, 25 Apr 2022 12:01 WIB
Sejumlah loyalis PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa membelot dan mendukung demonstrasi yang menuntut sang perdana menteri mundur.
Demonstrasi Sri Lanka terus meluas menyusul penolakan PM Mahinda Rajapaksa untuk mundur di tengah krisis semakin memburuk. (Foto: REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, kian terkepung di bawah tekanan setelah para sekutu dan loyalis utamanya berbaris mendukung demonstrasi yang menyerukan dirinya untuk mundur.

Menteri Media Sri Lanka Nalaka Godahewa mengumumkan dukungannya secara terbuka kepada ribuan pemrotes di luar kantor Presiden Gotabaya Rajapaksa yang menuntut dia, sang kakak, dan seluruh keluarganya mundur dari pemerintahan.

Godahewa, yang sebelumnya sangat setia pada Rajapaksa, bahkan mendesak Presiden Gotabaya untuk memecat kakak laki-lakinya itu dari kursi PM. Ia juga mendesak Gotabaya mengizinkan pemerintah sementara yang terdiri dari semua partai di parlemen mengambil alih urusan pemerintahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Godahewa bahkan telah melayangkan surat pengunduran diri kepada Gotabaya namun ditolak sang presiden.

Godahewa menganggap pemerintah Sri Lanka saat ini telah kehilangan kredibilitasnya setelah polisi membunuh seorang pengunjuk rasa dalam bentrokan yang terjadi dalam demonstrasi pada Selasa pekan lalu.

"Kita perlu memulihkan stabilitas politik agar berhasil menghadapi krisis ekonomi. Seluruh kabinet, termasuk perdana menteri, harus mengundurkan diri dan harus ada kabinet sementara yang dapat memenangkan kepercayaan semua orang," papar Godahewa seperti dikutip AFP.

Selain Godahewa, beberapa anggota senior partai berkuasa, termasuk Dullas Alahapperuma, mantan menteri media dan juru bicara kabinet, juga mendesak PM Rajapaksa mundur.

"Saya mendesak presiden untuk menunjuk kabinet yang lebih kecil dengan konsensus yang tulus yang mewakili semua partai di parlemen untuk maksimum satu tahun," kata Alahapperuma, Sabtu.

Baru-baru ini, Presiden Gotabaya telah memecat dua saudara laki-lakinya yang lain, Chamal dan Basil, dari kabinet pemerintahan akibat tekanan yang kian meluas.

Namun, para demonstran merasa pemecatan anggota keluarga Rajapaksa itu belum cukup dan hanya formalitas belaka.

Terlepas dari tekanan untuk mundur dan krisis yang memburuk, PM Rajapaksa menolak mundur dan bersikeras bahwa mayoritas parlemen masih mendukungnya.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER