Ratu Rania merupakan istri Raja Yordania, Abdullah II. Ia memanfaatkan posisinya sebagai ratu untuk mengadvokasi hak-hak perempuan dan anak mulai dari pendidikan hingga teknologi.
Ratu Rania menikah dengan Raja Abdullah pada 1993. Mereka dikaruniai empat anak, yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan.
Sebagai ratu, ia tak berpangku tangan dan duduk diam di kursi kekuasaan. Ia kerap muncul di acara-acara lokal maupun internasional. Rania sering dilaporkan blusukan ke desa-desa terpencil tanpa pemberitahuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rania juga berkomitmen memberi nafas baru di sektor pendidikan, memberdayakan perempuan dan komunitas serta meningkatkan layanan perlindungan anak, demikian menurut laporan situs resmi Queen Rania.
Kecintaannya terhadap dunia sosial, membuat Rania mendirikan berbagai badan amal.
Lihat Juga : |
Rania juga mendorong inovasi, komunikasi, teknologi dan kewirausahaan masyarakat, terutama di kalangan anak muda.
Di bidang komunikasi ia meluncurkan video blog sebagai upaya mendekonstruksi stereotip soal warga Arab dan mempromosikan dialog dengan Barat.
Selain sebagai istri dan ibu, Rania bekerja kerjas untuk meningkatkan taraf hidup warga Yordania dengan menciptakan peluang bagi kemajuan penduduk.
Rania Al Yassin merupakan keturunan Palestina, ia lahir pada 31 Agustus 1970 dari pasangan Ikarm dan Nablus di Kuwait.
Ia juga tumbuh besar di Kuwait. Usai menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, Rania melanjutkan pendidikan di American University of Cairo pada 1991 jurusan Administrasi Bisnis.
Di awal kariernya, ia bekerja di bidang perbankan dan teknologi informasi.
Rania bertemu dengan Abdullah II pada 1993, yang saat itu masih seorang pangeran dalam sebuah acara makan malam. Keduanya menikah pada 10 Juni 1993.
(isa/bac)