Klaster Covid Baru, China Paksa 13 Ribu Warga Beijing ke Kamp Isolasi

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mei 2022 14:03 WIB
China memindahkan 13 ribu warga perumahan di Beijing ke hotel karantina usai temukan klaster baru dengan 26 kasus Covid-19 di area tersebut.
China memindahkan 13 ribu warga perumahan di Beijing ke hotel karantina usai temukan klaster baru dengan 26 kasus Covid-19 di area tersebut. (Foto: AFP/NOEL CELIS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak berwenang di Beijing, China, memindahkan lebih dari 13 ribu warga mereka yang negatif Covid-19 secara paksa dari rumah mereka  ke pusat karantina pada Jumat (20/5) malam.

Pemindahan dilakukan karena temuan 26 infeksi baru dalam beberapa hari terakhir di kompleks perumahan di Nanxinyuan, tenggara Beijing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para ahli telah menentukan bahwa semua penduduk Nanxinyuan menjalani karantina terpusat mulai tengah malam Sabtu, 21 Mei selama tujuh hari di hotel karantina," kata pihak berwenang dari Distrik Chaoyang, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (21/5).

"Tolong bekerja sama, jika tidak, Anda akan menanggung konsekuensi hukum yang sesuai," lanjutnya.

Berdasarkan foto-foto yang menyebar di media sosial, pemindahan paksa ini menggunakan kendaraan besar yang terparkir di luar kompleks. Para warga membawa koper mereka dan mengantri naik kendaraan di tengah kegelapan.

"Pemindahan itu benar-benar membuat kami merasa seperti berada di medan perang," tulis seorang warga yang juga blogger real estate Liu Guangyu di Weibo.

Padahal, para warga sudah berstatus negatif Covid-19. Mereka pun sudah menjalan karantina mandiri di rumah selama beberapa hari.

"Banyak tetangga saya sudah tua atau punya anak kecil. Beberapa dari kami telah dikunci selama 28 hari sejak 23 April, dan kami semua dinyatakan negatif," tulis seorang warga lain di Weibo.

Kebijakan pemindahan paksa ini merupakan langkah terbaru Pemerintah China dalam menangani penyebaran Covid-19. Pasalnya, Covid-19 varian omicron telah menginfeksi lebih dari 1.300 warga Beijing sejak akhir April 2022.

Hal ini membuat pemerintah membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat. Akibatnya, restoran, sekolah, hingga tempat wisata tutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Selain pemindahan paksa ke pusat karantina, China juga melancarkan strategi lain untuk menekan kasus Covid-19, yakni lockdown ketat di beberapa kota lain, durasi karantina yang panjang, pengujian massal, dan lainnya.



(yul/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER