Rusia melarang 963 warga negara (WN) Amerika Serikat masuk ke negara tersebut, termasuk Presiden AS Joe Biden, bos Facebook Mark Zuckerberg hingga aktor Hollywood Morgan Freeman.
Mereka yang disebutkan dalam daftar di situs Kementerian Luar Negeri Rusia juga termasuk pejabat pemerintah AS, anggota parlemen, dan tokoh terkemuka lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moskow telah mengumumkan sanksi yang menargetkan banyak dari mereka yang ada dalam daftar, khususnya Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, kepala Pentagon Lloyd Austin dan Zuckerberg.
Freeman, yang sebelumnya tidak disebutkan namanya oleh otoritas Rusia, dituduh oleh Moskow telah merekam video pada 2017 dengan mengklaim Rusia berkomplot melawan AS.
"Sanksi balasan Rusia diperlukan dan bertujuan untuk membatasi AS yang mencoba memaksakan 'tatanan dunia' neokolonial di seluruh planet ini... untuk mengubah posisinya dan mengakui realitas geopolitik baru," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, Sabtu (21/5), dikutip dari AFP.
Ia menambahkan bahwa Moskow tetap terbuka untuk "dialog jujur" dan menarik perbedaan antara orang-orang AS dan pihak berwenang "menghasut Russophobia".
Sejak serangan di Ukraina, Moskow telah melarang ratusan "Anglo-Saxon" dari Rusia.
Rusia juga telah melarang 26 warga Kanada lainnya, termasuk Sophie Trudeau, istri Perdana Menteri Kanada. Sementara Perdana Menteri Justin Trudeau telah ditangkal masuk Rusia sejak Maret 2022.
Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Mereka mengklaim bertujuan untuk 'menghilangkan fasisme' negara pro-Barat dan melindungi warga penutur bahasa Rusia di sana.
Sejak invasi Rusia berlangsung, negara-negara Barat berlomba-lomba memasok Ukraina dengan senjata, termasuk artileri, rudal anti-pesawat, senjata anti-tank dan bahan kuat lainnya.
Ukraina mendesak negara Barat mengirim lebih banyak lagi senjata menyusul gempuran Rusia yang tak henti-hentinya.
Lebih dari 2.000 tentara Ukraina yang selama ini terjebak di pabrik baja Azovstal, Mariupol, dikabarkan telah menyerahkan diri ke Rusia.
(afp/fra)