Sejak awal invasi, sejumlah laporan fokus pada bahasa tubuh Putin yang dianggap menunjukkan mantan agen intelijen Rusia (KGB) itu mungkin punya masalah di bagian punggung.
Desas-desus itu semakin panas saat Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu pada akhir April lalu.
Menanggapi laporan-laporan yang mengabarkan Putin sakit, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, hanya mengatakan laporan-laporan itu rekayasa dan tidak benar. Ia juga menegaskan Putin dalam keadaan sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Peskov, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyangkal spekulasi bahwa Putin sakit atau sekarat.
"Presiden Vladimir Putin muncul di depan umum setiap hari. Anda bisa menontonnya di layar, membaca dan mendengarkan pidatonya," kata Lavrov.
Pada Senin (30/5), Putin dikabarkan berbicara dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Ia juga dilaporkan memimpin pertemuan dengan dewan keamanan Rusia. Namun, kedua pertemuan itu digelar melalui virtual atau jarak jauh.
Desas-desus soal Putin yang menderita penyakit dan cedera sudah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Namun, di Rusia topik soal kesehatan dan kehidupan personal dia merupakan hal tabu.
Di samping itu, Kremlin juga terlalu ketat menjaga informasi tentang kesehatan dan keberadaan Putin.
Sejak menjadi pemimpin negara, Putin dicitrakan sebagai olahragawan aktif sehingga bisa menepis rumor sakit.
Meski demikian, Putin sempat menghilang selama beberapa pekan di masa lalu, saat muncul laporan ia cedera setelah olahraga hoki es dan judo.
Kemudian baru-baru ini, Putin mengaku kepada seorang pewawancara bahwa dia jatuh dari kuda saat awal-awal menjadi presiden.
(isa/bac)