Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan sekitar seperlima atau 20 persen wilayah negaranya berada di bawah kendali Rusia, Kamis (2/6).
"Per hari ini, sekitar 20 persen teritorial di bawah kendali penjajah [pasukan Rusia], hampir 123 ribu kilometer persegi. Ini jauh lebih luas dibandingkan area gabungan negara Benelux," kata Zelensky saat pidato di parlemen Luksemburg dikutip CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benelux merupakan serikat politik-ekonomi dan kerja sama antar pemerintah internasional dari tiga negara yakni Belanda, Belgia, dan Luksemburg
Zelensky pun mengatakan pertempuran tetap berlanjut di wilayah bagian selatan Ukraina yakni Mykolaiv dan Kharkiv. Sedangkan Donbas, yang menjadi salah satu area pertempuran sengit, sudah benar-benar hancur. Wilayah ini pernah menjadi salah satu pusat industri paling kuat di Eropa.
Di luar itu, Zelensky menyampaikan 'kemenangan' kecilnya. Ia mengklaim 30 ribu tentara Rusia tewas sejak invasi berlangsung. Namun, CNN tak bisa memverifikasi jumlah ini.
"[Angka] itu lebih besar dari total kematian tentara Uni Soviet sepuluh tahun lalu saat perang di Afghanistan." ucap dia lagi.
Dalam pidato itu, Zelensky juga mengundang Perdana Menteri Luksemburg, Xavier Bettel, untuk berkunjung ke Kyiv yang merupakan ibu kota Ukraina. Ia juga mendesak parlemen negara tersebut agar memberi sanksi kepada Rusia dan meminta lebih banyak bantuan senjata untuk membantu Ukraina dalam berperang.
Ukraina sampai dengan saat ini masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke negara tetangganya pada 24 Februari lalu.
(isa/jal)