Rusia makin mengepung Kota Severodonetsk di Donbas pada Senin (20/6) sehingga Ukraina kehilangan kontrol.
Berita lainnya adalah soal Moskow kesal rapat Menteri Kesehatan di G20 lebih banyak bahas invasi Rusia di Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:
Ukraina mengaku telah kehilangan kontrol atas sebuah desa dekat dengan Kota Severodonetsk di Donbas pada Senin (20/6).
Ini menjadi kehilangan terbaru bagi Ukraina di tengah pertempuran yang terus menggila dengan Rusia di Severodonetsk. Pasukan Ukraina kini hanya menguasai sepertiga wilayah kota industri tersebut.
"Sayangnya, kami tak mengendalikan Metyolkine lagi. Dan musuh terus mengerahkan tentara cadangan," ujar Gubernur Luhansk Ukraina, Sergiy Gaiday, dalam pernyataan resmi pada Senin (20/6) dikutip AFP.
Sebuah pengadilan distrik di Jepang memutuskan hukum negara yang tak mengakui pernikahan sesama jenis adalah konstitusional.
Pengadilan distrik di Osaka, Jepang barat, menolak gugatan yang dilayangkan oleh tiga pasangan sesama jenis. Ketiganya menggugat negara agar mengakui pernikahan sesama jenis.
"Dari perspektif martabat individu, dapat dikatakan bahwa perlu untuk mengakui manfaat pasangan sesama jenis yang diakui publik melalui pengakuan resmi," kata putusan Pengadilan Distrik Osaka pada Senin (20/6).
Pejabat Kementerian Kesehatan Rusia, Oleg Salagay, merasa kesal lantaran pertemuan Menteri Kesehatan Negara G20 di Yogyakarta pada Senin (20/6) malah sibuk membahas invasi negaranya ke Ukraina.
Salagay menuduh anggota G20 mempolitisasi diskusi soal kesehatan tersebut. Sebab, dalam rapat itu, sejumlah negara menuduh invasi Rusia membuat sistem kesehatan Ukraina menjadi kacau.
"Kami minta kolega kami agar tak mempolitisasi pembicaraan kesehatan G20 dan tetap dalam mandat kita dan membahas perawatan kesehatan," kata Salagay dalam rapat tersebut.
Invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu terus membayangi pertemuan G20 tahun ini yang akan berlangsung di Bali pada Oktober mendatang.
(tim/bac)