Pejabat dan sejumlah warga mengungkapkan situasi di Kota Udaipur, India, terutama di Pasar Jalan Maldas, usai sepekan lockdown karena kasus pemenggalan terhadap penjahit Hindu.
Situasi di Kota Udaipur masih sepi dan tegang memasuki sepekan lockdown atau pembatasan kegiatan di kota itu.
Lockdown diterapkan pemerintah menyusul kasus pemenggalan penjahit Udaipur, Kanhaiya Lal Teli, oleh dua pelaku warga muslim di kota itu. Korban dibunuh dua pelaku karena dianggap mendukung penghina Nabi Muhammad yang merupakan politikus Partai Bharatiya Janata (BJP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga telah menangkap dua pelaku pemenggalan yaitu Mohammad Riyaz dan Ghouze Mohammad.
Memasuki sepekan, pemerintah negara bagian melakukan relaksasi izin kegiatan 12 jam. Akses internet di kota itu juga sudah kembali dibuka.
Meski lockdown telah dilonggarkan, suasana di Jalan Maldas Udaipur dekat tempat kejadian pemenggalan tampak masih tegang, seperti dikutip dari Indian Express.
Wakil Wali Kota Udaipur dan Presiden Kamar Dagang Industri Udaipur, Paras Singhvi, mengungkapkan situasi di kota tersebut saat ini.
"Situasinya tenang saat ini tapi pasar masih sepi pembeli. Ini merupakan tragedi besar dan 2-3 hari pertama merupakan yang terburuk bagi pasar ini," kata Singhvi.
"Para pelaku usaha amat ketakutan karena ini mungkin insiden pertama kali yang merupakan kejahatan keji di Udaipur. Jalan Maldas yang paling terkena dampak sangat parah," tuturnya, menambahkan.