4 Menteri Inggris Mundur dalam Sehari, PM Johnson Terancam Dipecat

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2022 17:56 WIB
Posisi PM Inggris Boris Johnson semakin diujung tanduk usai didera berbagai skandal hingga memicu 4 menterinya mundur dalam sehari.
(Foto: AFP/FRANK AUGSTEIN)

Desakan Johnson untuk lengser ini semakin santer terdengar lantaran sang perdana menteri dan pemerintahannya terus terperosok dalam skandal sejak beberapa bulan terakhir.

Skandal Johnson di awali oleh pelanggarannya terhadap aturan lockdown Covid-19 pada 2020 dan 2021 lalu. Sang perdana menteri didenda oleh polisi karena melanggar undang-undang lockdown Covid-19 dengan menghadiri dan menggelar pesta.

Johnson juga dikritik lantaran membela anggota parlemen partainya yang melanggar aturan lobi. Kenaikan harga biaya hidup, sembako, hingga bahan bakar juga turut mendorong warga Inggris mengkritk kepemimpinan Johnson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporannya, surat kabar The Times of London mengatakan "ketidakjujuran serial" Johnson "benar-benar merusak" pemerintahan yang efektif.

"Setiap hari dia tetap memperdalam rasa kekacauan. Demi kebaikan negara, dia harus pergi," bunyi laporan koran itu seperti dikutip Reuters.

Skandal terbaru juga menyeret Johnson setelah dirinya tetap menunjuk seorang anggota parlemen untuk peran di pemerintahan terkait urusan kesejahteraan dan disiplin partai. Padahal, polisi Inggris memberi pengarahan bahwa politikus itu menjadi subyek pengaduan tentang pelecehan seksual.

Anggota parlemen konservatif, Neil Parsih, juga mengundurkan diri usai tertangkap menonton pornografi di HP saat berada di House of Commons.

Masalah lain yang membayangi Inggris yakni biaya hidup yang melambung, ancaman inflasi, pemogokan berbagai serikat pekerja karena upah dan situasi kerja yang buruk.

"Jelas bahwa pemerintahan ini sekarang runtuh," ujar Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer.

Jajak pendapat YouGov menemukan 69% orang Inggris berpikir Johnson harus mundur sebagai perdana menteri tetapi untuk saat ini sisa tim menteri utamanya menawarkan dukungan mereka.

Desakan Johnson untuk mundur ini muncul usai Johnson nyaris tak lolos dari mosi tidak percaya di antara anggota parlemen Konservatif pada Juni lalu.

Mosi itu digelar usai krisis ekonomi membayangi Inggris. Namun, ia masih memiliki dukungan di pemerintahan. Tercatat 211 mendukung Johnson, dan sebanyak 148 memilih agar dia lengser.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER