Apa yang Terjadi Setelah PM Inggris Boris Johnson Mundur?

CNN Indonesia
Jumat, 08 Jul 2022 08:13 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan mundur dari jabatannya, Kamis (7/7), apa yang terjadi selanjutnya?
Apa yang terjadi setelah Boris Johnson mundur? (AP/Mary Turner)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur dari jabatannya pada Kamis (7/7).

Keputusan ini diambil setelah beberapa menteri Johnson mundur karena skandal yang merongrong pemerintahannya. Ia diketahui sempat melanggar aturan Covid-19, pun melakukan renovasi apartemen di Downing Street senilai £112.000 atau setara Rp2 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa yang terjadi setelah Johnson mundur dari kursi perdana menteri?

Dua Skenario Saat Johnson Mengundurkan Diri

Sebagaimana diberitakan The Guardian, dua skenario dapat terjadi saat Johnson berhenti.

Pertama, jika Johnson setuju untuk meninggalkan Downing Street sampai perdana menteri baru ditemukan. Dalam skenario ini, Johnson bakal terus berada di kantor pemerintahan, mencoba membangun kabinet interim, dan fokusnya berganti untuk memilih pengganti Johnson.

[Gambas:Video CNN]

Kedua, jika Johnson berhenti saat itu juga. Skenario ini membuat Inggris harus menemukan perdana menteri interim.

Dalam situasi saat ini, Wakil Perdana Menteri Dominic Raab dapat menjadi pilihan otomatis. Namun, jika Raab dirasa meraup keuntungan yang tak adil dari jabatannya, opsi yang lebih netral bisa dipilih.

Bagaimana Cara Perdana Menteri Inggris Mengundurkan Diri?

Biasanya, perdana menteri yang mundur pamit kepada Ratu Inggris. Ratu kemudian menunjuk perdana menteri baru atas nasihat partai berkuasa.

Apakah Johnson Bisa Mengadakan Pemungutan Suara?

Dalam hukum Inggris, perdana menteri bisa mengadakan pemungutan suara kapan saja. Ini membuat Johnson bisa saja langsung mengadakan pemungutan suara setelah mengundurkan diri.

Bagaimana Perdana Menteri Baru Terpilih?

Dalam aturan 1997, tahap pertama yang dilakukan adalah mengurangi kandidat perdana menteri, dengan asumsi kandidat lebih dari dua orang.

Pengurangan itu dilakukan lewat pemungutan suara oleh anggota parlemen partai Konservatif. Pemungutan suara ini dilakukan dengan surat suara rahasia.

Dalam ronde pertama pemungutan, kandidat harus mendapatkan lima persen suara untuk tetap mengikuti pemilihan, dikutip dari BBC. Dalam ronde kedua, mereka harus mendapatkan sepuluh persen suara.

Pada setiap ronde pemungutan suara di parlemen, kandidat dengan suara paling sedikit dan berpotensi gagal mencapai ambang batas yang ditetapkan bakal tereliminasi.

Sementara itu, dua kandidat terakhir bakal dipilih oleh anggota partai Konservatif, yang dipercaya mencapai 200 ribu orang, dikutip dari Forbes.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER