Mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengumumkan pencalonan diri sebagai Perdana Menteri Inggris, menggantikan Boris Johnson.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Sunak dalam video berdurasi sekitar tiga menit yang diunggah melalui Twitter pada Jumat (8/7). Anggota Partai Konservatif itu mencalonkan diri dengan mengusung slogan Ready for Rishi.
"Saya mengajukan diri sebagai pemimpin partai konservatif dan perdana menteri kalian," kata Sunak dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin memimpin negara ini ke tujuan yang tepat. Saya memimpin departemen terberat dalam pemerintahan selama masa sulit ketika kita menghadapi covid-19," lanjutnya.
Mengutip The Guardian, Sabtu (9/7), Rishi Sunak menjadi salah satu politisi partai konservatif yang bersiap bersaing mengisi kursi tertinggi partai tersebut. Ia mengumumkan pencalonan usai memberi tahu kolega bahwa dirinya didukung 80 hingga 100 anggota parlemen.
Beberapa di antaranya juga telah menyatakan dukungan secara terbuka. Sebut saja Mark Harper, Oliver Dowden, hingga Mark Spencer.
Sementara itu, Rishi Sunak merupakan anggota Partai Konservatif keturunan India yang telah menjadi anggota parlemen sebagai wakil dari Richmond sejak 2015.
Di kabinet Boris Johnson, Sunak diangkat sebagai Kepala Sekretaris Perbendaharaan Inggris pada 2019. Ia kemudian naik jabatan menjadi Menteri Keuangan pada Februari 2020 setelah menggantikan Sajid Javid.
Sunak kemudian mundur dari jabatan tersebut pada Selasa (5/7), beserta sejumlah menteri lainnya, yang kemudian memicu pengunduran diri Johnson.
Johnson mengumumkan mundur diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris pada Kamis (7/7).
"Sudah jelas sekarang bahwa keinginan anggota parlemen Partai Konservatif harus ada pemimpin baru partai itu, yang berarti perdana menteri baru, dan saya setuju," ujar Johnson.
"Proses pemilihan pemimpin baru akan dimulai sekarang. Terima kasih atas mandat luar biasa ini."
Awalnya, Johnson sempat menyatakan bakal tetap bertahan sebagai Perdana Menteri. Namun, ia akhirnya mengumumkan pengunduran diri usai mendapat banyak desakan.
Partai Konservatif selanjutnya akan menggelar pemilihan umum untuk menentukan pemimpin baru partai. Pemimpin terpilih nanti bakal mengisi kursi perdana menteri baru.