Tingkah Pedemo Sri Lanka Duduki Rumah Presiden, Pesta sampai Renang

CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2022 15:18 WIB
Ribuan demonstran menduduki rumah PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe dan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan bersenang-senang dengan fasilitas mewah proterti.
Ribuan demonstran menduduki rumah PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe dan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan bersenang-senang dengan fasilitas mewah proterti. (Foto: AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan demonstran Sri Lanka sempat menduduki rumah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe hingga Presiden Gotabaya Rajapaksa pada Minggu (10/7) sebagai protes terhadap krisis yang memburuk di negara bangkrut tersebut.

Kediaman Rajapaksa dan Ranil bak tempat wisata, di mana para warga hilir mudik penasaran melihat tempat tinggal orang nomor satu di negara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum membakar rumah Ranil, ribuan warga Sri Lanka bahkan sempat menerobos masuk, memasak, dan mengambil berbagai makanan di sana.

Berbagai tingkah unik demonstran juga terekam saat ribuan pedemo mengepung Ranil dan Rajapaksa, orang nomor satu di Sri Lanka itu, mulai dari menyanyi sambil bermain piano hingga pesta berenang.

Sebagaimana diberitakan AFP, tampak anak-anak dan orang tua yang ikut dalam aksi protes bermain di piano mahal di rumahRajapaksa.

Ratusan pemrotes juga menjelajahi ruangan di rumah mewah itu, berenang di kolam renangnya, hingga mengobrak-abrik pakaian Rajapaksa.

"Saat para pemimpin hidup dalam kemewahan seperti ini, mereka tidak tahu apa yang dihadapi masyarakat awam," kata biksu Sri Sumeda kepada AFP.

[Gambas:Video CNN]

"Ini menunjukkan apa yang bisa dilakukan masyarakat saat orang-orang berupaya memperkuat kekuasaan mereka," katanya lagi.

Dalam video yang dirilis akun Twitter RJ Saksi, terlihat banyak warga Sri Lanka memasak di rumah Ranil sedang mengambil apa pun yang mereka bisa ambil.

Tak hanya itu, beberapa pemrotes tampak mengambil gambar dengan sejumlah karya seni mahal dan artefak lain di rumah pemimpin Sri Lanka itu.

"Jangan rusak gambarnya, itu tidak dibuat oleh Gotabaya," tulis demonstran dalam sebuah kertas yang ditempatkan di rumah Rajapaksa.

Seorang warga, Buddhika Gunatillaka, rela menggunakan motornya dari pinggiran Kolombo untuk berkunjung ke rumah Rajapaksa.

"Saya menggunakan bahan bakar yang saya simpan untuk berkunjung [ke rumah Rajapaksa] bersama istri saya karena Anda tak akan lagi memiliki kesempatan untuk mengunjungi kompleks paling penting di Sri Lanka," katanya, dikutip dari The Straits Times.

"Saya berharap apa yang terjadi pada Sabtu bakal menjadi pengingat bagi politikus masa depan. Anda tidak bisa menekan masyarakat selamanya. Mereka akan melawan," tutur Gunatillaka lagi.

Pada Sabtu (9/7), ribuan pendemo menyerbu rumah Rajapaksa, mendesak pemimpin Sri Lanka itu untuk bertanggung jawab atas krisis ekonomi di sana.

Jalan-jalan di dekat rumah Rajapaksa dipenuhi oleh demonstran. Beberapa dari mereka membawa balita dan lansia dalam kursi roda.

Sementara itu, tentara bahkan harus melepaskan tembakan ke udara untuk membantu Rajapaksa kabur pada hari itu. Rajapaksa kemudian menaiki kapal angkatan laut untuk menuju perairan selatan Sri Lanka.

Akibat bentrok tersebut, sebanyak 105 orang dilarikan ke Rumah Sakit Nasional Kolombo. Sebanyak 55 di antaranya masih menjalani perawatan hingga Minggu (10/7), dengan satu orang berada dalam kondisi kritis akibat luka tembakan, dikutip dari AFP.

Ranil dan Rajapaksa nyatakan mundur, baca di halaman berikutnya >>> 



Aksi Pedemo Sri Lanka saat Duduki Rumah Presiden, Pesta sampai Renang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER