Asal Usul Gereja Unifikasi di Kasus Abe, Sekte Kristen dari Korsel

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2022 19:33 WIB
Gereja Unifikasi masih menjadi pembicaraan setelah terseret pembunuhan eks PM Jepang Shinzo Abe. Bagaimana asal usul gereja tersebut?
Moon dan istrinya dianggap para Moonies sebagai ayah dan ibu mereka sebenarnya. (Foto: AP Photo/Ahn Young-Joon)

Setelah menyebar di Korea Selatan, Gereja Unifikasi mulai melebarkan sayap ke luar negeri dan bahkan tumbuh subur lebih pesat lagi di Jepang dan Amerika Serikat.

Di Jepang, Gereja Unifikasi berdiri pada 1959 usai misionaris Choi Sang-ik menyelundup ke negara itu.

Gereja ini mendorong orang-orang untuk bisa melampaui ras dan agama, membangun kembali bahtera rumah tangga sebagai wadah cinta sejati yang abadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat Korea Selatan sekaligus anggota Gereja Anglikan, Reverand Tahk, mengatakan kesuksesan gereja ini di Jepang terhadap pemujaan leluhur tradisional, memberi lahan subur bagi sekte ini.

Mereka berhasil menyentuh perhatian sebagian warga Jepang terkait kesejahteraan leluhur mereka yang meninggal serta kemakmuran duniawi mereka.

"Budaya dan tradisi agama Jepang, yang berfokus mendoakan kesejahteraan leluhur yang sudah meninggal dan berkah mereka untuk keturunannya, ternyata menjadi ladang yang subur bagi gereja ini mencampuradukkan agama dan imperialisme," ujar Reverend Tahk kepada This Week in Asia yang dikutip South China Morning Post.

Gereja Unifikasi di Jepang meraup jutaan dolar setiap tahun. Mereka menjual rosario, patung Buddha, dan jus ginseng yang konon membawa roh pengembara ke surga.

Gereja juga mendorong para anggotanya untuk memberi donasi khusus untuk kematian, bahkan dengan mengambil pinjaman. Namun, juru bicara Gereja Unifiksi di Seoul membantah tudingan itu.

Hingga pada awal 1970-an, Moon memutuskan menyebarkan juga ajarannya ke Amerika Serikat.

Di AS, Moon dan pengikutnya membangun citra yang tinggi, menjual lilin, buku-buku, dan barang lain di tempat umum. Mereka juga mengundang ribuan orang untuk menghadiri acara publik dan seminar Unifikasi, ajang bagi calon anggota mengenal lebih dekat sekte tersebut.

Sementara itu, anggota baru gerakan ini biasanya hidup di pusat Unifikasi atau bersama tim pencari donasi yang nomaden.

Setelah telah lama bergabung ke gerakan ini, anggota akan dijodohkan oleh Moon. Pasangan mereka rata-rata sesama anggota yang belum saling kenal dan bisa saja tak pernah ditemui sebelumnya.

Kebanyakan pasangan kemudian melakukan ritual Unifikasi yang paling penting, yaitu Upacara Anggur Suci. Dalam upacara itu, pengikut Moon percaya garis keturunan mereka telah disucikan.

Setelah acara itu, mereka kemudian ikut dalam pernikahan massal yang dikenal sebagai Pemberkatan.

Sebagaimana diberitakan Associated Press, juru bicara Gereja Unifikasi, Ahn Ho Yeul, mengatakan sebanyak 300 ribu umat mereka ada di Jepang, dan 150-200 ribu berada di Korea Selatan.

(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER