Jakarta, CNN Indonesia --
Pembunuh Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami, geram kala menonton video mantan Perdana Menteri Jepang itu pidato di acara Gereja Unifikasi.
Pihak kepolisian menuturkan Yamagami yakin untuk menargetkan Abe saat ia menonton sebuah video. Yamagami menilai Abe dapat menjadi target yang sesuai untuk membalas dendamnya ke organisasi keagamaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah saya melihat video [Abe], saya menemukan hubungan [antara Abe dengan Gereja Unifikasi]. Itu meyakinkan saya bahwa saya harus membunuhnya," kata Yamagami kepada pihak kepolisian.
Sebagaimana diberitakan The Japan News, Abe muncul dalam sebuah video dan menyatakan "Saya memberikan penghormatan saya kepada Presiden Hak Ja Han [pemimpin Gereja Unifikasi] karena dedikasinya untuk penyatuan kembali Semenanjung Korea secara damai," pada September.
[Gambas:Video CNN]
Video tersebut berisikan pesan sepanjang lima menit dan diputar dari acara Federasi Perdamaian Universal (UPF) di Korea Selatan.
UPF sendiri merupakan salah satu cabang dari Gereja Unifikasi. Gereja Unifikasi dikenal juga dengan nama Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi.
Acara tersebut ditayangkan secara langsung, dan pesan video Abe dirilis di media sosial pada hari acara berlangsung.
Ada Donald Trump juga di video acara Gereja Unifikasi kala itu, baca di halaman berikutnya...
Selain Abe, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut menyampaikan pernyataan dalam acara tersebut.
Setelah itu, berbagai rumor muncul mengenai hubungan Abe dengan Gereja Unifikasi setelah ia menjabat sebagai perdana menteri. Banyak kabar di media sosial menyatakan Abe memiliki hubungan erat dengan Gereja Unifikasi.
Abe sendiri menyampaikan pernyataan tersebut atas permintaan UPF. Namun, masih belum ada konfirmasi apakah Abe berhubungan pun mendukung aktivitas Gereja Unifikasi.
"Melihat video itu dan melihat klaim tak berdasar di media sosial mungkin membuatnya [Yamagami] mengalami kemarahan," kata psikiater Tamami Katada, merujuk pada cara seseorang mengatasi dendam yang ditujukan kepada sebuah tokoh jika penyebab dendam utamanya tidak bisa ditargetkan.
"Pelaku mungkin merasakan benci selama beberapa tahun dan merasa tidak bisa stabil secara mental kecuali dia membalaskan dendam, meski dia harus mengubah targetnya," ujar Katada lagi.
Mafumi Usui, seorang profesor psikologi sosial di Universitas Niigata Seiryo, mengatakan,"Sasaran dendam [Yamagami] mungkin mantan anggota Gereja Unifikasi. Mungkin saja dia menargetkan mantan Perdana Menteri Abe untuk menyelesaikan masalahnya dan memunculkan kritik terhadap gereja, menggunakan pola pikir yang mirip dengan penjahat yang melakukan serangan acak."
Abe sendiri tertembak saat membawakan kampanye di Kota Nara. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya tewas.
Sementara itu, Yamagami memiliki dendam ke Gereja Unifikasi karena keluarganya jatuh dalam kemiskinan setelah ibunya memberikan donasi ke kelompok itu.