Jakarta, CNN Indonesia --
Gedung Putih disebut diam-diam berusaha mencegah kunjungan ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus mendatang.
Para pejabat urusan keamanan nasional AS di Gedung Putih dikabarkan berusaha meyakinkan Pelosi soal risiko yang akan AS terima jika ia ngotot berkunjung ke Taiwan, wilayah yang sangat sensitif bagi China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat AS khawatir soal perjalanan Pelosi ke Taiwan mengingat agresivitas China terhadap Taipei selama beberapa bulan terakhir. Beijing juga berulang kali melayangkan ultimatum dan penentangan soal rencana kunjungan Pelosi ke Taiwan.
China juga semakin getol memprovokasi dengan mengirimkan puluhan jet tempurnya ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, sebuah langkah yang dinilai pejabat AS bisa menjadi awal dari langkah yang lebih agresif lagi dari Beijing.
Selain menyoroti keamanan perjalanan Pelosi, pejabat AS juga cemas China akan menanggapi kunjungan tersebut dengan hal yang tak terduga.
Sebab, China telah menegaskan telah sangat siap merespons dengan seluruh cara yang diperlukan jika AS masih berkeras mengizinkan Pelosi datang ke Taiwan. Sejumlah sumber mengklaim cara militer juga masuk dalam opsi China untuk merespons kemungkinan kunjungan Pelosi.
Pelosi akan menjadi ketua DPR pertama di dunia yang mengunjungi Taiwan dalam setengah abad terakhir jika lawatan benar-benar terjadi.
Para pejabat AS juga khawatir China tidak sepenuhnya memahami dinamika politik AS yang bisa menyebabkan kesalahpahaman soal urgensi potensi kunjungan Pelosi.
Biden hingga militer AS disebut tak setuju Pelosi lawat Taiwan, baca di halaman berikutnya >>>
[Gambas:Video CNN]
Pekan lalu, Presiden Joe Biden sempat keceplosan mengatakan bahwa militer AS menentang kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Namun, Gedung Putih menolak menjelaskan detail soal ucapan Biden itu. Pelosi bahkan mengatakan dalam konferensi pers pekan lalu bahwa dia tidak yakin persis apa yang dimaksud Biden tersebut.
"Saya kira apa yang Presiden katakan mungkin militer takut pesawat saya ditembak jatuh atau semacamnya. Saya tidak tahu persisnya," katanya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, John Kirby, mengatakan masih akan membahas soal lawatan ke Taiwan ini dengan Pelosi.
"Tentu saja, tugas kami adalah memastikan dia (Pelosi) punya semua konteks dan informasi sebelum dia bepergian kemanapun. Namun, retorika yang keluar dari piak China jelas tak membantu," ucap Kirby kepada CNN.
Ia kemudian berujar, "Tak ada seruan retorika yang meningkat seperti itu. Sekali lagi, semua ini tak harus berubah menjadi konfrontasi."
Kirby menegaskan tak ada satu pun kebijakan AS yang berubah dalam mendukung China atau Taiwan untuk mempertahankan diri, meskipun Pelosi tetap melakukan lawatan ke Taipei.
China selama ini menganggap Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya yang membangkang karena ingin memerdekakan diri.
Pemerintahan Presiden Xi Jinping berulang kali menegaskan China akan berupaya dengan segala cara menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China, termasuk menggunakan kekerasan militer jika perlu.
Sementara itu, Taiwan terus mendekatkan diri dengan negara-negara Barat terutama Amerika Serikat untuk mendapat dukungan dan pengakuan.
Hal itu pun kerap membuat China berang kepada Taiwan dan memperkeruh relasinya dengan AS yang sudah tegang.
AS memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan karena China. Namun, Gedung Putih memiliki perjanjian khusus dengan Taiwan yang berisikan komitmen Amerika untuk membantu Taipei dalam hal pertahanan diri, termasuk dalam menghadapi China.