Jakarta, CNN Indonesia --
Warganet menyamakan adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, dengan Azula salah satu karakter antagonis dalam anime Avatar: The Legend of Aang.
"Dengan kemungkinan Kim Yo Jong menggantikan kakaknya, Kim Jong Un, saya meyakini Azula yang sebenarnya menggantikan Firelord Ozai," kata salah satu pengguna Twitter dengan nama akun @iNaber69.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengguna Twitter lain @rusmlaughin juga mengunggah hal serupa.
"Okay, jika Anda ingin membandingkan Kim Yo Jong dengan Azula dari Avatar: The Last Airbender, Anda benar," kata dia.
Ia kemudian mengatakan lebih rinci soal Yo Jong dan Azula.
"Azula adalah orang gila yang sesungguhnya, Kim Yo Jong tidak akan dan tidak akan dibatasi kebrutalannya oleh standar pertunjukan anak-anak Nickelodeon," tulis dia lagi.
Selain mereka berdua, pemilik akun @tobiasnasty turut berkomentar.
"Kim Yo Jong akan bertindak keras seperti yang dilakukan Azula di Avatar ketika dia bertanggung jawab atas Korea Utara," tulisnya.
[Gambas:Video CNN]
Azula adalah salah satu karakter serial animasi berjudul Avatar: The Legend of Aang. Ia merupakan putri Negara Api, anak dari Raja Api Ozai dan Putri Ursa.
Ia juga adik sekaligus musuh terbesar Pangeran Api Zuko. Azula juga musuh utama Tim Avatar yang memburu Aang dan kakak laki-lakinya yang dibuang di Kerajaan Bumi.
Beberapa media menyebut Azula adalah wujud karakter penjahat yang menakutkan. Strategi dan kecakapannya dalam bertarung tak bisa dipandang sebelah mata. Karakter ini juga disebut ahli manipulasi.
Selain itu, Azula disebut mampu mengambil alih negara, dan memburu orang-orang yang berkhianat kepada negara api.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Julukan Lain Kim Yo Jong
Tak hanya disamakan dengan Azula, Kim Yo Jong juga memiliki dua julukan lain.
Para pengkritik adik Kim Jong Un ini menjuluki dia sebagai Ivanka Trump versi Korea Utara.
Ivanka Trump merupakan anak eks Presiden Donald Trump. Ia pernah menjabat sebagai penasihat senior kepresidenan saat sang ayah masih menjadi pemimpin Negeri Paman Sam.
Publik menyebut Ivanka Trump sebagai salah satu pembisik Trump yang disebut bisa mempengaruhi kebijakannya.
Julukan lain juga muncul dari kalangan pejabat Korut. Menurut pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, sejumlah pejabat Pyongyang menjulukinya wanita iblis.
"Pejabat pemerintah Korea Utara hidup dalam ketakutan setelah serangkaian eksekusi atas perintah Kim Yo Jong dan menjulukinya wanita iblis," kata Suzie.
Pernah Diolok Warga Korur usai Pidato
Kim Yo Jong menjadi perhatian usai menyampaikan pidato di depan warga Korut. Saat berbicara, ia gemetaran dan membawa naskah.
Pidato yang Yo Jong sampaikan hanya soal propaganda Covid-19 yang disebarkan Korea Selatan melalui balon udara.
Ia menuduh Korsel atas penularan virus covid di Korut dan bersumpah akan membalas dendam.
Gelombang Covid-19 sempat menghantam Korut pada April lalu.
Yo Jong juga menilai kasus Covid-19 yang meledak di Korut karena kebohongan yang didorong Korsel untuk meningkatkan konfrontasi.
Kemudian pada awal Agustus, Kim menyatakan negaranya berhasil menang atas Covid-19. Keberhasilan ini menunjukkan pemimpin Korut akan segera menerapkan prioritas lain seperti mendorong ekonomi.
Yo Jong menyebut kesuksesan itu sebagai sebuah mujizat.
Yo Jong sebelumnya pernah menarik perhatian saat ayahnya, Kim Jong Il, meninggal pada 2011 lalu. Saat itu, perempuan tersebut tampak berdiri di samping Kim.
Sejak pemerintahan Kim Jong un dimulai, Yo Jong memiliki kekuasaan sendiri. Puncaknya, saat ia menjadi anggota alternatif Politbiro pada April 2020.
Kim juga menunjuk Yo Jong menjadi menteri pertahanan di Korut. Ia bahkan menjadi salah satu perempuan yang paling berpengaruh di negara tersebut.
Adik Kim ini juga menjadi anggota Majelis Rakyat Tertinggi di usianya yang tergolong muda, 27 tahun.
Yo Jong juga merupakan seorang pejabat yang mengurus hubungan antar Korea.
"Kim Yo Jong pasti memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dari pejabat Korut lainnya ketika menyangkut pengambilan keputusan bersama Kim Jong Un," kata profesor dari Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Yang Moon Jin, dikutip AFP.