Pangeran MbS Doakan Korban Banjir Pakistan: Semoga Allah Ampuni

CNN Indonesia
Senin, 29 Agu 2022 15:52 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), mendoakan korban banjir bandang di Pakistan hingga membuat 25 persen daratan menjadi lautan.
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), mendoakan korban banjir bandang di Pakistan hingga membuat 25 persen daratan menjadi lautan. (Foto: YOAN VALAT / POOL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) mendoakan korban banjir di Pakistan, Minggu (28/8). Ia berharap seluruh korban dapat diampuni Allah.

Berdasarkan pemberitaan Badan Pers Saudi (SPA), MbS mengirimkan doa tersebut melalui pesan di Telegram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesedihan dan simpati kepada Presiden [Pakistan Arif Alvi] dan keluarga korban jiwa, berharap korban banjir mendapatkan pengampunan dari Allah, dan yang terluka bisa sembuh dengan cepat. Selain itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi turut mengungkapkan dukungan kerajaan terhadap Pakistan dalam menangani bencana banjir tersebut," bunyi pesan MbS tersebut seperti dikutip Al-Arabiya.

Sebagaimana diberitakan AFP, sebanyak 1.061 orang tewas akibat banjir bandang di Pakistan yang berlangsung sejak Juni.

[Gambas:Video CNN]

Badan Manajemen Bencana Pakistan (NDMA) menuturkan sebanyak 28 orang tewas dalam 24 jam terakhir sampai pada Senin (29/8).

Sejumlah pejabat mengungkapkan banjir bandang tahun ini berdampak pada lebih dari 33 juta orang. Banjir ini juga merusak hampir satu juta rumah di Pakistan dan menghancurkan ladang.

NDMA mengungkapkan lebih dari dua juta hektare lahan tanaman budidaya rusak imbas. Selain itu, 3.457 kilometer jalanan di Pakistan hancur, dan 157 jembatan hanyut.

Menteri Perubahan Iklim Pakistan, Sherry Rehman, mengatakan banjir yang telah merendam seperempat atau 25 persen wilayah negaranya itu karena krisis iklim yang terus memburuk.

Rehman mengatakan banjir bandang ini merupakan masalah iklim serius imbas perubahan iklim dan salah satu yang terburuk di Pakistan dalam satu dekade terakhir.

"[Saat hujan reda] kami akan melihat sepertiga atau seperempat wilayah Pakistan di bawah air," kata Rehman seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (28/8).

"Dan tentu saja kami akan membutuhkan perencanaan yang lebih baik dan pembangunan berkelanjutan di lapangan. Kami perlu memiliki rencana serta struktur yang tahan (perubahan) iklim," ujar dia.

(pwn/rds/pwn/rds/bac/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER