Gletser Mencair Massal Picu Banjir Pakistan Makin Parah

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2022 00:33 WIB
Ada 16 insiden gletser mencair dalam jumlah besar di Pakistan selama 2022, diyakini menyumbang pengaruh terhadap banjir bandang yang menewaskan ribuan warga.
Banjir yang melanda Pakistan diperparah gletser yang mencair (AFP/HUSNAIN ALI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai gletser raksasa di Pakistan yang terus mencair dalam jumlah besar turut memperburuk banjir bandang yang menerjang negara Asia Selatan itu sejak Juni lalu hingga menewaskan 1.000 orang lebih.

Kepala Ahli Meteorologi Pakistan mengatakan sepanjang 2022 saja, tercatat tiga kali lipat "ledakan" danau glasial. Air bercampur gletser yang mencair tumpah ruah begitu saja dan menyebabkan banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat Departemen Meteorologi Pakistan, Sardar Sarfaraz, mengatakan terdapat 16 insiden seperti itu di wilayah Gilgit-Baltistan utara selama 2022. Sementara itu, Pakistan menjadi rumah bagi sejumlah gletser besar.

"Insiden seperti itu terjadi setelah gletser mencair karena kenaikan suhu," kata Sarfaraz kepada CNN, Kamis (1/9).

Ia kemudian berujar, "Perubahan iklim merupakan alasan dasar untuk hal-hal semacam itu."

Pencairan Gletser menjadi salah satu tanda dan dampak krisis iklim. Meski begitu, sejauh ini masih belum jelas seberapa besar pengaruh gletser mencair ini terhadap banjir di Pakistan.

[Gambas:Video CNN]

Namun, perubahan iklim yang ekstrem, kata Sarfaraz, bisa saja membuat gletser terus mencair dengan cepat.

"Pemanasan global tidak akan berhenti sampai kita mengurangi gas rumah kaca dan jika pemanasan global tidak berhenti, efek perubahan iklim ini akan meningkat," ungkap dia.

Menurut Indeks Risiko Iklim Global, Pakistan negara kedelapan paling rentan terhadap krisis iklim.

Pakistan tengah dilanda banjir parah akibat hujan monsun dengan curah hujan yang tinggi.

Pakistan telah menerima hampir 190 persen lebih banyak curah hujan daripada biasanya sejak Juni hingga Agustus. Total curah hujan itu mencapai 390,7 mm (15,38 inci).

Imbas bencana itu, 1.191 orang termasuk 399 anak meninggal sejak Juni.

Belakangan ini, Pakistan bersiap menghadapi banjir baru saat gelombang air mengalir ke sungai Indus.

"Kami dalam siaga tinggi karena air yang tiba di hilir dari banjir utara diperkirakan akan memasuki provinsi itu dalam beberapa hari ke depan," kata juru bicara pemerintah provinsi Sindh, Murtaza Wahab, kepada Reuters.

Menanggapi bencana itu, sejumlah komunitas internasional turut membantu Pakistan. Negara seperti Uni Emirat Arab, China, Turki ramai-ramai memberi bantuan kemanusiaan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga turut buka suara soal dampak bencana itu.

"Lebih dari tiga juta anak membutuhkan bantuan kemanusian. Risiko penyakit yang ditularkan melalui air juga meningkat," ujar Badan Anak PBB (UNICEF).

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER