Israel Masa Bodoh Tanggapi Seruan AS soal Tepi Barat
Israel secara tegas menolak seruan Amerika Serikat untuk meninjau ulang aksi militer mereka di Tepi Barat, Palestina.
"Tak ada satupun yang akan mendikte kebijakan pendekatan kami saat kami berjuang untuk hidup kami," ujar Perdana Menteri Yair Lapid dalam upacara militer di Haifa, seperti dikutip The National, Rabu (8/9).
Lapid mengindikasikan tentara Israel bakal terus keras dalam menindak warga Palestina di Tepi Barat.
"Saya tak mengizinkan tentara Israel yang melindungi diri dari tembakan teroris untuk diadili hanya demi menerima tepuk tangan dari luar negeri," kata Lapid, seperti dilansir Middle East News Agency.
"Tidak ada yang akan mendikte aturan kepada kami. Tentara kami mendapat dukungan penuh dari pemerintah Israel dan rakyat Israel."
Lapid melontarkan pernyataan ini untuk merespons permintaan agar Israel meninjau ulang aksi militer Tel Aviv di Tepi Barat yang menyebabkan banyak korban jiwa jatuh.
Washington juga menyoroti aksi militer Israel yang diduga menyebabkan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, tewas.
"Pentingnya akuntabilitas dalam hal ini untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price.
Awal pekan ini, tentara Israel memang untuk pertama kalinya mengakui bahwa personel mereka mungkin tak sengaja menembak Abu Akleh karena salah mengira dia sebagai militan Palestina.
Lapid menyatakan insiden itu sebagai tragedi. Menurut Lapid, pasukan Israel tidak pernah dengan sengaja menembak orang yang tak bersalah.
Sejumlah pihak di Palestina menganggap pernyataan Israel ini tak masuk akal karena Abu Akleh mengenakan rompi bertuliskan "Pers" dan helm, tapi jurnalis itu tertembak di bagian kepala.
Saat insiden terjadi, Abu Akleh sedang meliput bentrok di Tepi Barat. Israel sedang terus meningkatkan aksi militer di Tepi Barat.
Sebagai bagian dari penyisiran keamanan, hampir setiap malam tentara Israel melakukan penangkapan dan pencarian di beberapa lokasi.
(isa/has/bac)