Setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial komando cadangan (Komcad) untuk warga di Rusia, setidaknya 1.300 orang ditangkap karena memprotes kebijakan itu. Beberapa dari mereka bahkan langsung dikirim ke wajib militer.
Berdasarkan kelompok pemantau independen OVD-Info, polisi Rusia menangkap pedemo di 38 kota negara itu pada Rabu (21/9).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak lebih dari 500 pedemo berasal di Moskow, dan lebih dari 520 orang berada di St. Petersburg.
Juru bicara OVD-Info, Maria Kuznetsova, menyampaikan sejumlah pedemo yang ditangkap oleh polisi anti huru-hara langsung didaftarkan masuk ke militer. Kejadian ini berlangsung setidaknya di empat kantor polisi, dikutip dari CNN.
Kuznetsova juga menuturkan salah satu warga yang ditangkap diancam persekusi karena menolak dijebloskan ke wajib militer.
Pemerintah Rusia sendiri menyampaikan hukum bagi orang yang menolak masuk ke wajib militer kini 15 tahun penjara.
Selain membeberkan nasib orang yang dipenjara, OVD-Info menyampaikan sebagian besar pedemo yang juga diungkapkan identitasnya ke publik. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan.
Pihak OVD-Info turut mengungkapkan bahwa protes kali ini merupakan protes anti-pemerintah terbesar yang melibatkan perempuan dalam sejarah Rusia baru-baru ini.
Meski demikian, organisasi tersebut masih belum mengetahui skala penuh penangkapan yang dilakukan pemerintah akibat demo itu.
OVD-Info juga menuturkan sebanyak sembilan jurnalis dan 33 warga di bawah umur ditangkap. Salah satu warga di bawah umur bahkan dipukul "secara brutal" oleh penegak hukum.
Sebagaimana diberitakan AFP, ribuan orang di Rusia ditangkap usai berdemo menolak mobilisasi perintah Putin.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyampaikan sebanyak 300 ribu tentara cadangan negaranya bakal dimobilisasi. Kebijakan ini lalu menuai protes dari masyarakat.
"Semua orang takut. Saya mendukung perdamaian dan saya tidak ingin melepaskan tembakan," kata salah satu pemrotes, Vasily Fedorov.
"Saya keluar ke jalanan untuk berpartisipasi, tetapi tampaknya mereka [pemerintah Rusia] telah menangkap semua orang. Rezim ini telah mengutuk diri mereka dan menghancurkan masyarakat muda," tutur seorang warga, Alexei.
Tak hanya berdemo, beberapa warga berupaya kabur dari Rusia lewat jalur udara maupun darat.
(bac)