Benarkah Pengaruh Xi Jinping atas Putin Amat Kuat?

CNN Indonesia
Senin, 26 Sep 2022 13:21 WIB
Presiden China, Xi Jinping, disebut-sebut memiliki pengaruh kuat atas Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Benarkah pengaruh Xi Jinping atas Putin amat kuat? (AP/Alexander Zemlianichenko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden China, Xi Jinping, disebut-sebut memiliki pengaruh kuat atas Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Keputusan Putin untuk melakukan mobilisasi parsial Komando Cadangan (Komcad) dikabarkan karena permintaan dari Xi agar perang Rusia lawan Ukraina jangan berlarut-larut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benarkah pengaruh Xi Jinping terhadap Putin amat kuat?

Mantan penasihat Putin, Andrei Illarionov, dalam wawancara eksklusif dengan Deutsch Welle meyakini bahwa Xi punya pengaruh yang tak main-main terhadap Putin.

[Gambas:Video CNN]

"Satu-satunya orang yang bisa berbincang penuh makna dengan Putin adalah Pemimpin Xi. Jadi, Xi tampaknya mengatakan sesuatu kepada Putin untuk mengubah kebijakannya terkait perang [di Ukraina] dengan mengubah secara radikal rencana awal menjadi 'referendum' untuk mobilisasi dan ancaman nuklir," tutur Illarionov seperti dikutip dari DW.

Illarionov juga meyakini bahwa perubahan kebijakan Putin yang radikal dalam perang di Ukraina karena pengaruh dari Xi Jinping.

"Sebelum Samarkand, Putin menegaskan siap melancarkan perang dalam jangka panjang dalam hitungan beberapa tahun jika diperlukan," ucap Ilarionov.

"Keputusan (Putin) dalam beberapa hari (memerintahkan mobilisasi) berarti srtateginya berubah secara radikal. Ini bukan pertanda kelemahan atau kekalahan dia. Ini adalah tanda ketergantungannya kepada Xi," ia melanjutkan.

Menurut Illarionov, permintan Xi Jinping tak bisa dikesampingkan Putin karena pengaruh Presiden China tersebut yang kuat.

Salah satu yang diminta Xi menurut keyakinan Illarionov adalah agar Putin segera akhiri perang di Ukraina.

"Tentu kita tak tahu pasti. Tapi berdasarkan bocoran informasi dan bahasa tubuh mereka. saya tak akan mengesampingkan bahwa Xi menyarankan kepada partner juniornya agar segera menyelesaikan perkara melawan Ukraina secepat mungkin misalnya sebelum Kongres Partai Komunis China pada Oktober," tutur Xi.

"Faktanya Rusia kini sudah tujuh bulan melancarkan perang (di Ukraina) dan belum juga terlihat kemenangan nyata yang juga membawa malu bagi Xi sehingga membuatnya terlihat lemah sebelum acara penting dalam hidupnya. Tentu saja Xi tak ingin terlihat lemah," kata Illarionov.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER