Aktivis Sebut Banyak Crazy Rich Rusia Tewas dalam 'Epidemi Pembunuhan'

CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2022 16:05 WIB
Pebisnis sekaligus aktivis Rusia, Bill Browder, menilai banyak crazy rich Rusia yang tewas karena 'epidemi pembunuhan'.
Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut berada di balik tewasnya sejumlah crazy rich Rusia. (AFP/GAVRIIL GRIGOROV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pebisnis dan pengkritik Kremlin, Bill Browder, menyebut banyak crazy rich atau orang tajir Rusia yang tewas dalam 'epidemi pembunuhan' sejak awal 2022.

Ini tampak kala beberapa elite Rusia tewas dengan cara misterius selama beberapa bulan terakhir.

Sejak awal 2022, setidaknya sepuluh oligarki Rusia telah meninggal dunia. Beberapa dari mereka merupakan pejabat perusahaan minyak dan gas di Gazprom dan Lukoil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diberitakan ABC News, mantan Kepala Institut Penerbangan Moskow Anatoly Gerashchenko dilaporkan tewas karena jatuh dari tangga pada September.

[Gambas:Video CNN]

Kepala perusahaan minyak Rusia Lukoil, Ravil Maganov, tewas usai jatuh dari jendela rumah sakit. Tak hanya itu, pejabat Lukoil lain, Alexander Subbotin, ditemukan tewas setelah dilaporkan berkunjung ke dukun.

Sementara itu, petinggi eksekutif di Gazprom, Leonid Shulman, ditemukan tewas pada Januari. Ia diduga meninggal dunia karena bunuh diri.

Pejabat Gazprom lain, Alexander Tyulakov, ditemukan tewas pada Februari. Ia diduga tewas karena bunuh diri.

"Secara umum di Rusia, jika seseorang mati dengan cara seperti itu, seharusnya itu menimbulkan kecurigaan," kata Browder.

"Kala masyarakat di industri yang sama mati seperti itu, saya menyebutnya sebagai epidemi pembunuhan," lanjutnya.

Komentar Browder merujuk pada pembunuhan oligarki bisnis minyak dan gas di Rusia.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Sejumlah Orang Tajir Rusia Memilih Beda Pandangan dengan Putin

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER