Hidup Susah, Warga Korut Masa Bodoh Kim Jong Un Uji Coba Rudal

CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2022 17:00 WIB
Warga Korut mulai masa bodoh Kim Jong Un uji coba rudal karena kondisi hidup yang semakin susah.
Kim Jong Un uji coba rudal, warga Korut masa bodoh. (via REUTERS/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kondisi hidup yang semakin susah membuat sejumlah warga Korea Utara dikabarkan mulai masa bodoh dengan kebijakan pemimpin mereka, Kim Jong Un, untuk menguji coba rudal balistik.

Korut melakukan lima kali uji coba rudal pekan lalu. Korut meluncurkan empat rudal balistik Rabu (28/9) dan Kamis (29/9). Korut kemudian meluncurkan satu kali lagi rudal pada Minggu (2/10).

"Merespons peluncuran rudal pada 25 September, kebanyakan warga mengkritik pemerintah, mengatakan mereka tak mengerti kenapa pemerintah terus meluncurkan rudal mengingat tindakan itu tak menolong kehidupan masyarakat dan hanya mempersulit ekonomi," kata seorang warga dari Provinsi Hamgyong Utara kepada Radio Free Asia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berita terkait peluncuran rudal belum dikirimkan ke media, tetapi itu berlangsung sangat sering sehingga masyarakat mulai tak tertarik atas topik itu sejak lama. Kebanyakan dari kami sangat kesulitan memenuhi kebutuhan saat ini," lanjutnya.

[Gambas:Video CNN]

Saat ini, perekonomian Korut menurun imbas pembatasan Covid-19 dan sanksi internasional. Sanksi itu ditujukan agar Pyongyang menangguhkan program nuklir dan rudal mereka.

Namun, Kim masih terus menguji coba rudal. Beberapa pemimpin Korut juga mengklaim pembuatan rudal adalah suatu keharusan.

"Pihak berwenang mengatakan situasi ekonomi saat ini sulit akibat sanksi dan tekanan dari Amerika Serikat dan komunitas internasional," kata sumber itu.

Ia juga menuturkan pejabat mengklaim memperkuat kemampuan pertahanan nasional dengan membuat senjata nuklir dan nuklir dapat menghentikan masalah tersebut.

"Beberapa orang percaya dengan propaganda tersebut, meski hanya sedikit orang yang menunjukkan perilaku positif terhadap peluncuran rudal," lanjutnya.

Berdasarkan laporan Institut Analisis Pertahanan Korea pada Juni, Korut menggunakan US$400 juta (Rp6,1 triliun) sampai US$650 juta (Rp9,9 triliun) dalam 33 peluncuran rudal.

Sementara itu, rata-rata biaya peluncuran rudal mencapai US$12 juta (Rp183 miliar) sampai US$20 juta (Rp305 miliar). Angka itu sekitar tiga sampai lima juta kali lebih besar ketimbang rata-rata gaji bulanan warga Korut.

"Ketika saya mengatakan perkiraan biaya untuk membuat satu rudal kepada beberapa orang yang mengeluhkan peluncuran rudal, mereka kaget," kata sumber itu. Namun, ia tak mengklarifikasi jumlah yang diperkirakan.

"Mereka mengungkapkan kemarahan mereka, mengatakan jika pemerintah tidak mengeluarkan banyak uang untuk rudal, tetapi menggunakan uangnya untuk membantu hidup masyarakat, kami tak harus melewati kesulitan ini."

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER