Rusia merupakan salah satu negara dengan kemampuan militer yang kuat. Rusia memiliki ribuan tentara, tetapi Presiden Vladimir Putin malah memutuskan mengerahkan mobilisasi parsial komando cadangan (Komcad) dari wajib militer untuk perang di Ukraina.
Sebagaimana dilansir Global Fire Power, Rusia memiliki total 1.350.000 personel militer, dengan 850.000 orang adalah personel aktif. Rusia juga memiliki 250.000 tentara cadangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa yang menyebabkan Putin mengerahkan mobilisasi parsial Komcad dari wajib militer untuk invasinya di Ukraina?
Salah satu alasannya adalah karena Putin dinilai tahu ia terjebak dalam istilahnya sendiri 'operasi militer khusus' di Ukraina.
"Kalau Rusia menambah mobilisasi terlalu besar, mereka akan keluar dari narasi 'operasi militer khusus' yang selama ini dipertahankan. Makin bisa dikritik dan makin tidak bisa dibela negara negara yang selama ini ragu menekan," kata peneliti Pusat Strategis dan Studi Internasional (CSIS) Waffaa Kharisma saat diwawancara CNNIndonesia.com, Selasa (4/10).
Menurut Waffaa, langkah tersebut tidak akan populer di dalam Rusia, pun mengganggu "stabilitas negaranya sendiri."
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Taiwan Ultimatum China hingga 36 Tewas dalam Penembakan di Thailand |
Senada dengan pendapat Waffaa, pengamat hubungan internasional dari Universitas Pelita Harapan Yosef Djakababab berpendapat banyak warga Rusia pergi ke negara lain imbas mobilisasi tersebut.
"Kebijakan ini menimbulkan efek banyaknya warga Rusia yang kemudian mengungsi keluar Rusia, seperti ke Finlandia dan Georgia, untuk menghindar dari kewajiban masuk ke dinas militer untuk dikirim ke Ukraina," kata Yosef ketika dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa (4/10).
Lanjut baca di halaman berikutnya...