Satu tangki bahan bakar dilaporkan meledak di jembatan Kerch, Crimea, pada Sabtu (8/10). Jembatan itu menjadi yang terpanjang di Eropa dan salah satu properti penting bagi Rusia.
Jembatan itu menghubungkan wilayah Krasnodar dan Semenanjung Crimea, wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan foto yang tersebar di media sosial, tampak sebagian jalanan kendaraan dan jembatan terutama bagian rel kereta jatuh ke laut di bawahnya. Terlihat kobaran api memenuhi jalanan mobil di atasnya.
Sebagaimana diberitakan CNN, sumber ledakan masih belum jelas.
Sementara itu, penasihat Kepala Administrasi Rusia di Crimea, Oleg Kryunchkov, mengungkapkan pihak berwenang masih berusaha "untuk memadamkan api."
Ia juga menuturkan bahwa lengkungan pengiriman "tidak rusak."
Jembatan Kerch sendiri dapat menampung 40 ribu mobil sehari. Properti itu juga mampu memindahkan 14 juta penumpang dan 13 ton kargo per tahun.
Berdasarkan pemberitaan RIA Novosti, jembatan ini dibuka pada 2018.
Ledakan ini terjadi kala Rusia masih berperang dengan Ukraina. Invasi ini terjadi setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus ke Ukraina, membuat Rusia dijatuhkan sanksi ekonomi dari dunia internasional.