Jakarta, CNN Indonesia --
Sudah hampir delapan bulan invasi Rusia di Ukraina berlangsung. Namun, peperangan kedua negara itu seakan tak kunjung usai dan malah semakin panas.
Baru-baru ini, Presiden Vladimir Putin "mengamuk" usai Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dengan Crimea terputus imbas ledakan misterius.
Putin menuding Ukraina menjadi dalang dari ledakan itu, kemudian mengirimkan puluhan rudal ke berbagai kota Ukraina dan menyebabkan setidaknya 19 orang tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat situasi yang kian panas, Amerika Serikat dan Jerman berjanji bakal mengirimkan sistem pertahanan rudal ke Ukraina.
Pemberian alutsista ke Ukraina sendiri telah dilakukan oleh beberapa negara sejak awal invasi. Berikut beberapa negaranya:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang mengirimkan alutsista ke Ukraina.
Sebagaimana diberitakan situs resmi pertahanan AS, Washington mengirimkan sistem roket artileri Amerika dengan mobilitas tinggi (HIMARS) ke Ukraina.
Sistem HIMARS ini membuat pasukan Ukraina mampu mengirimkan beberapa roket dengan dipandu secara presisi.
Selain HIMARS, dikutip dari France24, AS juga mengirimkan 72 howitzer 155mm, 72 kendaraan untuk menderek howitzer tersebut, 144 ribu butir amunisi, dan lebih dari 120 drone taktis "Phoenix Ghost".
2. Inggris
Inggris mengirimkan 120 kendaraan lapis baja, lebih dari 5.800 rudal anti-tank, lima sistem pertahanan udara, lebih dari seribu roket, dan 4,5 ton bahan peledak ke Ukraina.
Selain itu, Inggris turut melatih lebih dari 22 ribu tentara Ukraina.
3. Kanada
Pemerintah Kanada mengirimkan 20 ribu peluru artileri. Mereka juga mengirimkan senjata howitzer M777.
Selain itu, Kanada memberikan drone kamera, amunisi, senapan, citra satelit dengan resolusi tinggi, peluncur roket, ribuan granat, dan dua pesawat angkut taktis.
Lanjut ke sebelah...
4. Jerman
Jerman mengirimkan howitzer dan tank ke Ukraina.
Diberitakan oleh Ukrinform, Jerman turut mengirimkan sistem pertahanan udara STINGER, sistem pertahanan udara STRELA, 21,8 juta amunisi, dan 100 ribu granat.
5. Spanyol
Spanyol mengirimkan 200 ton peralatan militer ke Ukraina, termasuk 30 truk, beberapa kendaraan berat, dan 10 kendaraan kecil.
6. Prancis
Prancis mengirimkan rudal anti-tank Milan dan howitzer Caesar ke Ukraina.
Sebagaimana diberitakan France24, Prancis juga mengirimkan kendaraan lapis baja, bahan bakar, perlengkapan infanteri, dan meriam artileri yang ditarik.
7. Norwegia
Norwegia mengirimkan rudal anti-pesawat Mistral ke Ukraina.
Diberitakan oleh Anadolu Agency, Norwegia turut mengirim 4 ribu senjata anti-tank M72 ke Ukraina.
8. Swedia
Swedia mengirimkan 10 ribu peluncur anti-tank ke Ukraina.
9. Finlandia
Finlandia mengirimkan 2.500 senapan, 150 ribu butir amunisi, dan 1.500 peluncur anti-tank ke Ukraina.
10. Denmark
Denmark mengirimkan 2.700 peluncur anti-tank. Negara itu juga mengirim sistem rudal anti-kapal Harpoon ke Ukraina.
11. Polandia
Polandia memberikan lebih dari 200 tank ke Ukraina.
Selain itu, Polandia mengirim rudal anti-tank, mortir, amunisi, dan drone ke Kyiv.
12. Latvia
Latvia mengirimkan amunisi, rudal anti-pesawat Stinger dan peluncurnya, serta drone ke Ukraina.
13. Lithuania
Lithuania memberikan rudal anti-pesawat Stinger, mortir, senapan, amunisi, dan peralatan lain ke Ukraina.
14. Estonia
Estonia mengirimkan rudal anti-tank Javelin, howitzer, ranjau anti-tank, senjata anti-tank, dan pistol dengan amunisinya ke Ukraina.
15. Slovenia
Slovenia mengirimkan senapan Kalashnikov dan amunisi ke Ukraina.
Sebagaimana diberitakan Tass, Slovenia juga berencana mengirimkan tank M-55S berjumlah 28 buah ke Ukraina.
[Gambas:Video CNN]