5 Negara yang Deteksi Kasus Omicron Subvarian XBB

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 09:33 WIB
Sejumlah negara mulai melaporkan kasus subvarian Omicron, XBB, dari India hingga Austria.
Taiwan deteksi kasus Omicrob subvarian XBB. (REUTERS/ANN WANG)

3. Taiwan

Per 17 Oktober, Taiwan mendeteksi satu kasus XBB, demikian menurut Pusat Pencegahan Penyakit Taipei.

Di hari itu, kasus harian Taiwan bertambah 41.494. Sementara itu, total kasus virus corona di pulau ini mencapai 7.18 juta.

4. Denmark

Denmark mendeteksi dua kasus XBB pada September lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah diprediksi BJ.1 akan muncul di Denmark, dan Institut Serum Statens tidak fokus [ke subvarian itu] untuk saat ini, tetapi [mereka] akan mengikuti perkembangan varian dengan cepat," demikian menurut Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke, seperti dikutip Anadolu Agency.

Ketika itu, pihaknya masih belum memberi penjelasan lebih lanjut apakah mereka yang terinfeksi tertular dari dalam negeri atau luar negeri.

Ia juga tak mengetahui seberapa parah varian itu bisa menyebar.

"BJ.1 memiliki lebih banyak mutasi pada protein spike dibandingkan subvarian dominan varian BA.5, namun arti dari mutasi tersebut belum diketahui secara pasti," kata Heunicke.

5. Austria

Pakar genetika Ulrich Elling mengatakan BJ.1 sudah tiba di Austria pada September lalu.

Total enam kasus XBB telah terdeteksi di Wina dan Austria Hilir.

"BJ.1 tentu saja mencatatkan rekor baru dalam mutasi," kata Elling, seperti dikutip Euro Weekly News.

Selain negara-negara tersebut, Australia, Amerika Serikat, Denmark, Jepang, juga dilaporkan mendeteksi kasus XBB.

Sub varian XBB disebut lebih menurlat daripada sub varian lain.

Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah, mengatakan meski belum ada data pasti, kemungkinan XBB lebih menular karena jumlah infeksi yang meningkat.

"Walaupun kami tak punya semua daya genom soal gelombang kasus saat ini, XBB kemungkinan besar lebih menular karena jumlah infeksi yang meningkat selama beberapa minggu," ucap Tambyah, seperti dikutip Today Online.

Meski demikian, ia mengimbau masyarakat tak perlu khawatir. Sebab, para ahli menilai infeksi yang ditularkan tak akan lebih parah dari subvarian lain.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER