Diplomat Israel Anggap Saudi Hina AS: Sekutu yang Tak Bisa Dipercaya
Seorang diplomat Israel menganggap Arab Saudi telah menghina Amerika Serikat akibat keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) di bawah Saudi mengurangi produksi minyak.
Menurut diplomat Israel Alon Pinkas, yang dahulu merupakan seorang konsulat di New York, Saudi "secara publik menghina" AS lewat keputusan itu.
Lihat Juga : |
Dalam artikel di media Haaretz, Pinkas menyimpulkan bahwa butuh 20 tahun diskusi terkali longgarnya aliansi dengan Saudi untuk sampai pada kesimpulan bahwa "Teluk bukanlah sekutu yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya."
Pinkas juga menuturkan tindakan Saudi yang "secara terbuka bekerja sama dengan musuh terbesar Anda saat ada konfrontasi langsung dengan Anda [perang Rusia-Ukraina]" dan keputusan Saudi untuk "mengundang Anda ke konferensi di Jeddah untuk secara publik menghina Anda menunjukkan negara itu bukanlah sekutu yang dapat diandalkan."
Komentar terkait konferensi Jeddah ini merujuk pada keputusan OPEC+ untuk mengurangi produksi minyak, yang notabene menuai penolakan dari AS.
Sebagaimana dilansir Middle East Monitor, Pinkas menilai AS seharusnya berterima kasih pada Saudi karena menunjukkan kejelasan itu saat ini.
Pinkas juga menyebut realitas hubungan AS-Saudi saat ini adalah "aliansi tak seimbang yang bakal berakhir."
Selain itu, Pinkas berpendapat kecenderungan Presiden AS Joe Biden atas keputusan OPEC+ ini cukup jelas, yakni penilaian kembali atas hubungan dengan Saudi, pun pengurangan kerja sama keamanan dan politik.
"Seberapa luas dan durasi dalam pengambilan keputusan ini bakal memutuskan level hubungan [AS dan Saudi], tetapi pengaruh peristiwa dalam sepekan terakhir tidak boleh diremehkan," ujar Pinkas.
Lanjut baca di halaman berikutnya...