Curhat Perempuan Inggris 'Nyambi' Jadi Pekerja Seks Gegara Krisis

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 14:08 WIB
Ilustrasi. Tak kuasa tercekik krisis ekonomi, banyak perempuan Inggris kini mencari penghasilan tambahan dengan sambilan sebagai pekerja seks komersial. (lekcej/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tak kuasa tercekik krisis ekonomi, banyak perempuan Inggris kini mencari penghasilan tambahan dengan sambilan sebagai pekerja seks komersial.

Martha (bukan nama sebenarnya) merupakan satu dari banyak perempuan yang menjalani pekerjaan sambilan sebagai PSK akibat krisis di Inggris.

Ia mulai menggeluti bidang PSK daring sejak tahun lalu, ketika ia menyadari bahwa pekerjaannya sebagai asisten ritel tak cukup untuk memenuhi kebutuhan di tengah krisis.

Awalnya, ia bisa mendapatkan hingga 250 pound sterling atau setara Rp4,3 juta sebulan. Namun kini, pendapatannya merosot menjadi sekitar 150 pound sterling atau Rp2,6 juta.

Menurutnya, pendapatannya berkurang karena para pelanggan pun meminta penurunan harga gegara krisis.

"Orang-orang menawar lebih rendah karena mereka juga butuh uang. Saya khawatir keadaan akan lebih buruk karena kantong makin tipis," ujar Martha kepada Reuters.

Sementara itu, saingan Martha di bidang prostitusi online juga terus meningkat karena krisis semakin parah.

Jaringan pekerja seks Kolektif Prostitusi Inggris (ECP) melaporkan bahwa perempuan yang meminta bantuan dari mereka untuk memulai profesi sebagai PSK meningkat 30 persen pada Juni lalu.

Sementara itu, badan amal yang mendukung pekerja seks di Inggris, Aksi Manchester terkait Kesehatan Jalanan (MASH), mencatat 100 pengguna baru antara Desember 2021 dan April 2022.

Merujuk pada keseluruhan data MASH, ini merupakan kenaikan tiga bulanan tertinggi selama periode empat tahun belakangan.

Dengan peningkatan ini, persaingan antar-PSK pun semakin ketat. ECP pun memperingatkan bahwa pekerja seks kini mungkin merasa terpaksa menawarkan jasa dengan risiko lebih besar.

"Semakin putus asa mendapatkan uang, kian siap mereka menawarkan jasa yang biasanya tak mereka mau," ujar juru bicara ECP, Laura Watson, kepada Reuters.

Di Inggris sendiri, mendapatkan uang dari seks sebenarnya diperbolehkan. Namun, kelompok-kelompok seperti ECP diimbau untuk tak membantu atau memfasilitasi prostitusi.

Inggris khawatir jika ada dukungan, semakin banyak warga yang ingin terjun ke dunia prostitusi untuk pertama kalinya.

"Orang mulai menjadi perempuan pendamping untuk pertama kalinya tanpa berbicara kepada siapa pun. Potensi dampak keselamatannya sangat mengkhawatirkan," tutur Watson.

Tak hanya PSK jalanan, para pekerja seks online seperti di OnlyFans juga kini terancam bahaya lebih besar.

Bagaimana bahayanya? Baca di halaman berikutnya >>>

Curhat Perempuan Inggris 'Nyambi' Jadi Pekerja Seks Gegara Krisis


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :