Sejarah Ribut-ribut AS vs Saudi di Era Pangeran MbS

CNN Indonesia
Jumat, 21 Okt 2022 19:05 WIB
Sejarah ribut-ribut AS dan Arab Saudi sejak Putra Mahkota Pangeran MbS berkuasa di pemerintahan Saudi.
Foto ilustrasi. (Diolah dari thinkstock)

2020

Saudi menunjukkan tanda-tanda akan bergabung dengan Kesepakatan Abraham.

Kesepakatan tersebut merupakan upaya Israel, yang dibantu AS, untuk menormalisasi hubungan dengan negara Teluk.

Meski demikian, Saudi mengurungkan niat tersebut sehingga membuat AS kecewa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2021

Saudi merilis pernyataan berisi penolakan terhadap laporan AS soal tuduhan ke MbS sebagai dalang pembunuhan Khashoggi.

Di tahun yang sama, AS setuju menjual rudal senilai $US650 juta atau Rp9,3 triliun ke Arab Saudi.

Persetujuan itu memungkinkan Saudi membeli hingga 280 rudal canggih jarak menengah AIM-120C dan peralatan terkait untuk mengisi kembali pasokan rudal yang ada.

2022

Pada Juni lalu, Biden mengatakan Saudi menunjukkan kepemimpinan yang berani dengan mendukung perpanjangan gencatan senjata di Yaman.

Sebulan setelahnya, orang nomor satu AS itu berkunjung ke Saudi.

Menurut Biden, kunjungan ini bertujuan untuk menyatukan kembali hubungan kedua negara.

Selain itu, tujuan Biden melawat ke Saudi untuk meminta bantuan di tengah harga minyak yang sedang tinggi.

Ia juga akan mendorong upaya mengakhiri perang di Yaman, dan meminimalisir pengaruh Iran di Timur Tengah.

Saudi sementara itu, menyambut kunjungan Biden. Riyadh disebut sepakat menambah 50 persen produksi minyak pada Juli dan Agustus.

Namun, pada awal Oktober, OPEC memutuskan akan mengurangi produksi minyak demi kepentingan ekonomi.

Biden pun langsung mengecam keputusan OPEC yang dipimpin Saudi dan menilainya bermuatan politik. AS bahkan menuduh Saudi cenderung ke pihak Rusia karena memutuskan pangkas produksi minyak bertentangan permintaan pemerintah Biden.

Saudi kemudian membantah bahwa pemangkasan produksi minyak bermotif politik seperti yang dituduhkan Washington.

(isa/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER