3 Insiden yang 'Merongrong' Kongres Partai Komunis China

CNN Indonesia
Senin, 24 Okt 2022 13:59 WIB
Kongres Partai Komunis China tahun ini berjalan di luar kelaziman di negara itu, lantaran dirongrong tiga insiden.
Eks Presiden China Hu Jintao digiring keluar Kongres Partai Komunis China. (AP/Mark Schiefelbein)

2. Eks Presiden China Hu Jintao Digiring Keluar Kongres PKC

Mantan Presiden China Hu Jintao digiring keluar saat upacara penutupan Kongres Partai Komunis China (PKC), Sabtu (22/10).

Insiden ini disebut belum pernah terjadi sepanjang sejarah Kongres Partai Komunis China.

Dalam video di AFP, Hu sempat menolak digiring keluar oleh salah satu petugas keamanan PKC. Ia juga sempat menyolek Xi Jinping yang duduk persis di sampingnya sembari berkata sesuatu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hu juga menepuk bahu eks Perdana Menteri Li Keqiang. Xi dan Li sama-sama merespons dengan memberikan anggukan.

Akun Twitter kantor berita Xinhua melaporkan bahwa Hu sedang tidak sehat sehingga harus dibawa keluar dari kongres.

Sebelumnya, Hu disebut bersikeras menghadiri upacara penutupan Kongres PKC.

"Ketika dia merasa tidak sehat selama sesi, stafnya, demi kesehatannya, menemaninya ke sebuah ruangan di sebelah tempat pertemuan untuk beristirahat. Sekarang, dia jauh lebih baik," tulis Xinhua, dikutip dari AFP, Minggu (23/10).

3. Geger Revolusi Toilet Menolak Xi Jinping Kembali Jadi Presiden

Usai Kongres PKC, warga China menumpahkan kekecewaan terhadap Presiden Xi Jinping melalui coretan di bilik toilet. Mereka menyebut gerakan ini sebagai revolusi toilet.

Para warga mengatakan bahwa corat-coret toilet merupakan salah satu cara paling aman untuk menyuarakan protes karena pemerintah tak mungkin memasang pemantau di dalam bilik.

Seorang mahasiswa senior di timur China, Raven Wu, mengamini anggapan tersebut. Ia pun ikut serta dalam revolusi toilet itu.

Wu mencoret pintu toilet sekolah dengan berbagai slogan anti-pemerintah, seperti "Kebebasan, bukan lockdown", "Kehormatan, bukan kebohongan", "Reformasi, bukan regresi", hingga "Pemilu, bukan kediktatoran."

Di bawah slogan-slogan itu, Wu menggambar kepala Winnie the Pooh, tokoh kartun yang kerap disebut mirip dengan Xi. Di atas gambar itu, Wu menggambar garis coretan, tanda penolakan terhadap Xi.

"Saya merasa kebebasan yang sudah lama hilang ketika menggambar itu. Di negara dengan kebudayaan ekstrem dan sensor politik ini, tak ada ekspresi politik diperbolehkan," ujar Wu kepada CNN.

(tim/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER