Perkembangan invasi Rusia ke Ukraina sampai kecelakaan bus jemaah umrah di Makkah, Arab Saudi, yang menyebabkan dua WNI tewas menjadi sorotan berita internasional, Kamis (27/10).
Berikut kilas berita internasional kemarin:
Salah satu bus jemaah umrah di Makkah, Arab Saudi, mengalami kecelakaan pada Selasa (25/10). Kecelakaan bus itu menyebabkan dua warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Badan Hukum Indonesia dan Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan insiden itu merupakan kecelakaan tunggal.
"Kecelakaan bus jemaah umrah pada 25 Oktober. Terjadi kecelakaan tunggal bus yang membawa jemaah WNI kejadian jam 11.30 malam [waktu setempat]," kata Judha saat konferensi pers di gedung Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (27/19).
Lihat Juga : |
Momen Mantan Presiden China Hu Jintao berdebat soal dokumen resmi dengan Ketua Kongres Rakyat Nasional Li Zianshu sebelum digiring keluar saat upacara penutupan Kongres Partai Komunis China (PKC), Sabtu (22/10) lalu, menyisakan tanda tanya.
Pasalnya, informasi terkait dokumen yang menjadi sorotan itu belum diketahui hingga saat ini.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengatakan para MenluASEAN bakal menggelar rapat darurat untuk membahas konflik Myanmar, tanpa perwakilan Naypyidaw di pertemuan itu.
"Baru saja para menteri ASEAN selesai mengadakan pertemuan di Gedung ASEAN Jakarta membahas situasi Myanmar terutama kesepakatan lima poin," kata Retno saat konferensi pers di Gedung Kemlu RI pada Kamis (27/10).
Kesepakatan lima poin itu, lanjut dia, merupakan keputusan para pemimpin ASEAN, dan dihadiri Kepala Junta Myanmar Min Aung Hlain. Tujuan kesepakatan itu untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politik.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pasukan Rusia telah gagal melawan pasukan Ukraina di medang perang.
"Presiden [Vladimir] Putin kalah di medan perang. Dia merespon [kekalahan] dengan serangan yang lebih membabi buta di kota-kota Ukraina," kata Stoltenberg di Markas NATO, Brussel, pada Rabu (25/10).
"[Serangan itu menghantam] warga sipil, infrastruktur kritis dan dengan retorika nuklir yang berbahaya," imbuh dia lagi.