Rishi Sunak menjadi perhatian setelah ditetapkan sebagai Perdana Menteri Inggris menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri pada pekan lalu.
Jabatan baru Sunak ini memicu beragam reaksi dari warga Inggris lantaran politikus 42 tahun itu menjadi PM Inggris pertama keturunan India dan beragama Hindu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga keturunan Asia terutama India di Inggris merasa bangga dan menilai penetapan Sunak sebagai PM Inggris sebuah terobosan besar. Namun, sejumlah kritikus juga mengkritik penetapan Sunak sebagai PM lantaran sejumlah skandalnya hingga latar belakang yang merupakan seorang imigran.
Inggris menjadi rumah bagi setidaknya 1,4 juta warga keturunan India. Negara Asia Selatan itu merupakan bekas jajahan Inggris sehingga memiliki riwayat sejarah yang melekat.
Di sisi lain, tak sedikit pula warga terutama warga asli Inggris yang kecewa dan mengkritik pengangkatan Sunak dengan alasan latar belakangnya yang merupakan seorang imigran.
Beberapa pengkritik turut mengangkat sejumlah nama pejabat Inggris lainnya yang berasal dari Asia Selatan dan saat ini menduduki posisi penting di pemerintahan.
"Rishi Sunak-PM, Sadik Khan-Walikota London. Kehadiran signifikan warga Asia Selatan dalam politik Inggris," bunyi cuitan @21fozail.
Kita tak bisa punya perdana menteri Rishi Sunak yang ibunya berasal dari Tanzania dan Ayahnya dari Kenya," kata pemilik Twitter lainnya.
Ia kemudian menuliskan, "Juga orang tua Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel yang berasal dari Uganda. Dan Walikota London Sadik Khan yang orang Pakistan!"
Pemerintahan Inggris memang diisi oleh berbagai pejabat dari latar belakang yang beragam termasuk imigran, termasuk keturunan India. Siapa saja mereka?
Rishi Sunak resmi menjadi PM usai mendapat restu dari Raja Charles III pada Selasa (25/10) lalu.
Sunak lahir dari keluarga perantau. Kakek dan neneknya bermigrasi dari India ke Afrika Timur.
Ibu Sunak, Usha, lahir di Tanzania dan berprofesi sebagai apoteker. Sementara itu, sang ayah, Yashvir Sunak, lahir di Kenya, dan bekerja sebagai dokter di Badan Nasional Kesehatan Inggris (NHC).
Suha dan Yashvir kemudian bermigrasi ke Southampton di Inggris Selatan pada 1960-an, demikian dikutip Britannica. Beberapa tahun kemudian mereka menikah.
Dari hasil pernikahan itu, mereka dikaruniai tiga anak, termasuk Rishi Sunak.
Ia mengenyam pendidikan di Winchester College. Semasa kuliah, Sunak sempat menjadi editor pers mahasiswa.
Sunak lalu melanjutkan studi di Lincoln College, Oxford dan mengejar gelar MBA di Universitas Stanford.
Kemudian pada 2010, ia mulai bekerja di Partai Konservatif. Hari-hari setelahnya Sunak akrab dengan politik Inggris. Sebelum menjadi PM, ia sempat menjadi Menteri Keuangan era Boris Johnson.
Saat menjadi Menkeu, Sunak memiliki sejumlah kebijakan yang kontroversial sekaligus melambungkan namanya. Salah satunya "Eat Out to Help Out (makan di luar untuk membantu sesama)," Kebijakan ini muncul di tengah gelombang Covid-19 yang menghantam Inggris.
Sejumlah pengamat menilai kebijakan itu menggembirakan. Namun, beberapa pihak lain menganggap aturan itu berkontribusi terhadap kenaikan kasus pada musim gugur 2020 lalu.
Selain menjadi Menkeu, Sunak juga pernah menjadi anggota parlemen mewakili Richmond, North Yorkshire pada 2015 lalu.
Wali Kota London sampai Menteri, baca di halaman berikutnya >>>