ANALISIS

Putin Tak Hadir di KTT G20 Bali, Apa Artinya bagi Indonesia?

CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2022 07:55 WIB
Vladimir Putin tak hadiri KTT G20 di Bali, apa artinya bagi Indonesia selaku tuan rumah?
Vadimir Putin (kanan) memutuskan tak hadiri KTT G20. (REUTERS/POOL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan hadir secara fisik di konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 Bali pada 15-16 November.

Lalu apa artinya absen Putin bagi Indonesia?

Juru Bicara Kedutaan Besar Rusia di Jakarta Alex mengonfirmasi Putin tak bakal hadir di forum ekonomi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bisa mengonfirmasi bahwa Ketua Delegasi Rusia yang bakal hadir di pertemuan G20 adalah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov," ujar Alexander Tumaykin dalam pernyataan resmi, Kamis (10/11).

Lebih lanjut, ia mengatakan Putin kemungkinan bisa hadir secara virtual di KTT G20 itu.

Tanda-tanda Putin tak hadir sebetulnya muncul usai Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi melakukan panggilan telepon dengan dia pada pekan lalu.

[Gambas:Video CNN]

Dalam percakapan itu, ada "kesan kuat" bahwa Putin tak akan menghadiri pertemuan forum ekonomi di Bali.

Sejumlah pengamat juga sebetulnya mengatakan sudah sejak lama memprediksi Putin bakal absen di G20.

Pengamat dari lembaga think tank Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Waffaa Kharisma mengatakan ada untung dan rugi bagi Indonesia terkait ketidakhadiran Putin.

"Secara protokol, ini memang mempermudah sedikit urusan Indonesia sebagai penyelenggara acara," ujar Waffa saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (10/11).

Ia lalu memberi contoh soal pertemuan puncak ASEAN di Kamboja. Menurut Waffa, cukup sulit memastikan interaksi lancar tanpa ada momen ganjil di acara tersebut.

Selain itu, di sisi diplomatik ketidakhadiran Putin memicu kerugian bagi Indonesia. Terlebih, Jakarta sempat menggaungkan ingin menjadi juru damai Rusia-Ukraina yang tengah berperang.

"Itu memukul agenda kepemimpinan Indonesia di G20. Tidak hanya untuk pemenuhan dan keberlanjutan agenda-agenda global yang diusung, tapi juga terlihat buruk bagi upaya Indonesia menjadi penengah," ujar Waffa lagi.

Menurut dia, sebetulnya para pengamat sudah memprediksi Putin tak bakal hadir. Selain itu, ia juga menggarisbawahi bahwa G20 bukan forum yang tepat membahas urusan geopolitik.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Sulit Jadi Juru Damai Rusia-Ukraina

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER