Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan populasi dunia pada hari ini, Selasa (15/11), mencapai 8 miliar orang.
Lembaga itu pun mewanti-wanti bahwa bakal ada lebih banyak ancaman serius yang dihadapi daerah-daerah terutama yang sudah mengalami kelangkaan sumber daya akibat perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Entah itu makanan atau air, baterai atau bensin, hanya sedikit yang bisa digunakan karena populasi global bertambah 2,4 miliar orang lagi pada tahun 2080-an," demikian proyeksi PBB, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/11).
Ancaman itu juga disampaikan direktur populasi dan keberlanjutan di Pusat Keanekaragaman Hayati, Stephanie Feldstein. Menurutnya, setiap orang membutuhkan bahan bakar, kayu, air, maupun tempat untuk pulang.
Direktur Divisi Kependudukan PBB, John Wilmoth, mengingatkan risiko yang besar di masa depan dengan populasi 8 miliar manusia di dunia.
"[Jumlah 8 miliar orang merupakan] tanda keberhasilan manusia, tetapi juga merupakan risiko besar bagi masa depan kita," ujar Wilmoth.
Para ahli pun menilai ancaman sumber daya ini bisa sangat menakutkan di negara-negara Afrika, di mana populasi manusia diprediksi meningkat. Afrika juga merupakan salah satu negara paling rentan terhadap dampak iklim dan paling membutuhkan pendanaan iklim.
Menurut Institute for Economics and Peace, Afrika sub-Sahara bakal mengalami ancaman besar terkait lonjakan populasi ini. Sebab, populasi di wilayah itu diproyeksi melonjak 95 persen pada pertengahan abad. Padahal wilayah tersebut memiliki 738 juta orang yang hidup tanpa persediaan pangan memadai.
Lembaga itu pun memperingatkan bahwa sebagian besar wilayah Afrika sub-Sahara tidak akan mampu mengatasi lonjakan pada pertengahan abad ini.
Lanjut baca di halaman berikutnya...