Sejumlah warga Beijing menggelar demonstrasi, Kamis (13/10), menjelang Kongres Partai Komunis (PKC) pada Oktober lalu.
Dalam aksi yang jarang terjadi di China itu, demonstran menyerukan pelengseran Presiden Xi Jinping.
Demonstrasi ini sebenarnya digelar untuk memprotes kebijakan nol-Covid di China yang dianggap merugikan warga. Namun, sejumlah spanduk memperlihatkan seruan untuk melengserkan Xi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ayo berdemo, singkirkan diktator dan pengkhianat nasional Xi Jinping!" demikian tulisan di salah satu spanduk.
Dari foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat pula spanduk-spanduk berisi protes atas kebijakan nol-Covid di China terbentang di jalan layang Beijing.
"Katakan tidak untuk tes Covid, ya untuk makanan. Tidak untuk lockdown, ya untuk kebebasan," bunyi tulisan di spanduk lain.
Tulisan di spanduk itu berlanjut, "Tidak untuk revolusi budaya, ya untuk reformasi. Tidak untuk pemimpin besar, ya untuk memilih. Jangan jadi budak, jadilah warga negara."
Selain foto spanduk, sejumlah video juga beredar. Video itu menunjukkan kepulan asap. Rekaman suara slogan protes juga beredar di media.
Seorang pria China juga menjadi sorotan di media sosial setelah beraksi sendiri membentangkan spanduk berisi protes terhadap Presiden Xi Jinping di jembatan di Beijing.
Memakai baju pekerja konstruksi berwarna jingga, ia dengan santai melenggang di atas jembatan. Namun kemudian, ia membentangkan dua kain putih besar dengan coretan berwarna merah.
"Berdemonstrasilah di sekolah dan tempat kerja. Gulingkan diktator dan pengkhianat Xi Jinping! Kami mau makan. Kami mau kebebasan. Kami mau memilih!" demikian tulisan di salah satu spanduk tersebut.