WNI Ungkap Situasi di China Terkait Demo Tuntut Xi Jinping Mundur

CNN Indonesia
Senin, 28 Nov 2022 18:05 WIB
WNI yang tinggal di Shanghai, China, mengungkapkan tak ada pemberitaan soal demonstrasi tolak lockdown dan desak Presiden Xi Jinping mundur.
Warga Shanghai menggelar demonstrasi menolak kebijakan nol-Covid China. (Reuters/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Shanghai, China, mengungkapkan tak ada pemberitaan soal demonstrasi tolak lockdown dan desak Presiden Xi Jinping mundur.

WNI tersebut mengatakan di media sosial China, salah satunya Douyin seperti Tik Tok, tak ada pemberitaan apapun soal demo. Ia membaca laporan soal protes itu melalui Google.

"Aku juga cuma baca di Google, di sini tidak ada berita apa-apa terkait [demo] ini. Pada takut juga sepertinya berkomentar," ujar warga RI itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian berujar, "Itu tidak ada sama sekali kalau melakukan pencarian nama protes di Shanghai atau nama jalan."

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa warga di Shanghai mengetahui demo tersebut dari cuplikan video yang dibagikan di WeChat secara hati-hati.

Sesama warga asing juga saling berbagi informasi terkait kondisi di Shanghai.

Sebelumnya, sejumlah warga menggelar demo di jalan Urumqi, Shanghai, pada Minggu. Aksi ini berujung ricuh karena polisi dan massa terlibat bentrok.

Di Minggu malam, beberapa orang dilaporkan ditahan. Salah satu jurnalis media internasional, BBC, juga sempat ditangkap dan mengalami kekerasan dari polisi China.

Pihak berwenang sempat menutup jalan usai demo ricuh. Namun, saat pagi hari, mereka membuka kembali.

Demo di Urumqi berawal saat warga protes atas kematian 10 orang imbas kebakaran di Ibu Kota Provinsi, Xinjiang, pada Kamis pekan lalu.

Warga menilai banyak korban meninggal karena petugas terhambat aturan lockdown yang terlalu ketat.

Sehari usai insiden itu, ratusan warga menggelar aksi protes di depan kantor pemerintahan Urumqi.

Berdasarkan video yang beredar, warga berkumpul menumpahkan amarah dengan meneriakkan slogan, "Cabut lockdown!"

Demo tersebut kemudian menjalar ke kota lain di China, termasuk Shanghai.

Menanggapi demo tersebut, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai mengimbau agar WNI tak ikut aksi atau protes warga setempat terkait situasi pandemi atau masalah yang lain.

"WNI diimbau untuk tidak ikut serta atau terlibat atau berada pada aksi/protes warga setempat terkait situasi pandemi atau isu-isu Tiongkok lainnya," demikian bunyi pernyataan resmi itu.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER