Qatar Akui 500 Buruh Tewas saat Bangun Proyek Piala Dunia 2022

CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2022 10:45 WIB
Ketua Piala Dunia 2022 Qatar, Hassan Al-Thawadi, mengakui sekitar 500 buruh migran meninggal saat membangun proyek-proyek terkait ajang bergengsi itu.
Ketua Piala Dunia 2022 Qatar, Hassan Al-Thawadi, mengakui sekitar 500 buruh migran meninggal saat membangun proyek-proyek terkait ajang bergengsi itu. (Reuters/John Sibley)

Para buruh umumnya meninggal karena terlibat pekerjaan berupah rendah dan berbahaya, termasuk bekerja di tengah suhu yang sangat panas.

Namun, CNN belum dapat memverifikasi laporan kematian itu. CNN juga belum dapat memastikan kematian itu berkaitan dengan proyek infrastruktur Piala Dunia atau tidak.

Al-Thawadi sendiri tahun lalu sudah membantah laporan The Guardian itu. Ia mengatakan bahwa angka itu semata-mata "judul sensasional" yang menyesatkan dan tak memiliki konteks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, seorang pejabat pemerintah Qatar mengatakan kepada CNN bulan lalu bahwa "angka 6.500 sebenarnya berasal dari jumlah semua kematian pekerja asing di negara itu selama periode 10 tahun, tapi dikaitkan dengan Piala Dunia."

"Ini tidak benar dan mengabaikan semua penyebab kematian lainnya termasuk penyakit, usia lanjut, dan kecelakaan lalu lintas. Laporan juga tidak menyebutkan bahwa hanya 20 persen pekerja asing di Qatar yang bekerja di lokasi konstruksi," ujar pejabat tersebut.

Meski demikian, Amnesty International melaporkan sejak Qatar ditetapkan jadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010, banyak pekerja migran terlambat digaji ataupun tidak dibayar.

Para buruh bekerja secara paksa dengan jam kerja panjang di tengah cuaca panas. Mereka juga mendapat intimidasi dari majikan dan tidak bisa mengundurkan diri dari pekerjaan karena terhambat sistem sponsor negara.

Saat ditanya soal standar kesehatan dan keselamatan para pekerja, Al-Thawadi pun mengatakan bahwa perbaikan perlu dilakukan demi kebutuhan reformasi tenaga kerja.

"Ini adalah sesuatu yang sudah disadari sebelum kami meminta. Perbaikan yang terjadi bukan karena Piala Dunia. Ini adalah peningkatan yang kami tahu harus kami lakukan karena nilai-nilai yang kami anut sendiri," ujar Al-Thawadi.

Perubahan itu mencakup sistem Kafala, yakni sistem yang memberi kontrol atas perusahaan dan warga negara terkait pekerjaan buruh migran. Status imigrasi juga bakal diubah secara signifikan.

(blq/has)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER