4 Taktik MbS Kudeta Sepupu hingga Jadi Putra Mahkota Saudi
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), kembali menuai kritikan usai cerita perebutan takhta pewaris kerajaan antara dia dan sepupunya, Pangeran Mohammed bin Nayef, pada 2017 kembali disorot media.
Raja Salman mencopot Pangeran bin Nayef, keponakannya, dari jabatan Putra Mahkota Saudi pada Juni 2017 lalu dan mengangkat MbS, anaknya, untuk mengisi posisi terkuat kedua di kerajaan tersebut.
Dalam laporan sejumlah sumber kerajaan dan pesan teks Pangeran Mohammed bin Nayef yang didapat jurnalis The Guardian Anuj Cophra dalam laporan mendalamnya berjudul "The Godfather, Saudi-Style: Inside the Palace Coup that Brought MBS to Power" pada Selasa (29/11), Pangeran bin Nayef turun takhta melalui kudeta bak mafia yang dilakukan MbS.
Berikut empat taktik licik dan brutal MbS demi naik Takhta jadi Putra Mahkota.
1. Ancam Perkosa Keluarga Eks Putra Mahkota
MbS melalui salah satu tangan kanannya disebut mengancam Pangeran Mohammed bin Nayef akan memperkosa seluruh keluarga perempuannya jika ia tak melepas gelar putra mahkota dan menyerahkannya.
Hal itu diungkap oleh salah seorang sumber yang dekat dengan bin Nayef, berdasarkan laporan eksklusif The Guardian.
Menurut sumber tersebut, ancaman bermula saat kerajaan memanggil bin Nayef untuk menghadiri sebuah pertemuan di istana Raja Salman di Mekah pada 20 Juni 2017.
Saat itu, bin Nayef digiring ke sebuah kamar dan dikurung berjam-jam. Dia didesak untuk menandatangani surat pengunduran diri dan bersumpah setia kepada MbS.
Namun bin Nayef menolak. Penolakan itu lantas dibalas ancaman bahwa keluarga perempuannya bakal diperkosa jika dia tidak segera melepas gelar putra mahkota.
2. Todong Senjata bak Mafia
Upaya MbS merebut takhta calon penerus raja tak berhenti sampai sana. Seorang pengawal MbS juga disebut menodongkan senjata kepada bin Nayef kala sang pangeran itu diminta bersumpah setia pada MbS.
Kejadian itu berlangsung setelah bin Nayef akhirnya mau menandatangani surat pengunduran diri sebagai Putra Mahkota.
Masih dari sumber yang sama, bin Nayef disebut diminta masuk ke kamar sebelah, tempat MbS menunggu bersama kamera televisi dan seorang pengawal yang membawa senjata, setelah dia dikurung berjam-jam.
Dalam rekaman yang dirilis oleh penyiar Saudi menunjukkan MbS berjalan mendekati sepupunya itu dan secara dramatis membungkuk untuk mencium tangan dan lutut bin Nayef. Dalam sejumlah foto yang beredar di media, MbS dan Pangeran Mohammed bin Nayef memang terlihat mesra.
Namun, melalui kesaksian beberapa sumber dan pesan teks Pangeran Mohammed bin Nayef kepada penasihatnya, sang pangeran mengaku ditodong senjata saat dipaksa melafalkan janji setia kepada MbS kala menyerahkan takhta Putra Mahkota.
"Ketika saya berjanji setia, ada senjata di punggung saya," tulis Nayef dalam sebuah teks kepada penasihatnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>