Warga China girang menyambut langkah pemerintah resmi melonggarkan aturan nol-Covid di negara itu hari ini, Rabu (7/12).
Mereka menyambut pelonggaran yang disebut membawa China kembali ke dunia setelah tiga tahun mengisolasi diri dari global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah saatnya hidup kita kembali normal, dan sudah waktunya China kembali ke dunia," tulis seorang warga di media sosial China, Weibo, seperti dikutip Reuters.
Suka cita itu juga dirasakan pengamat ekonomi China. Kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, Zhiwei Zhang, mengatakan pelonggaran kebijakan nol-Covid China bisa kembali menghidupkan ekonomi dan mata uang Beijing yang melemah.
Bukan hanya itu, Zhiwei juga menilai pelonggaran nol-Covid juga bisa sekaligus mendorong pertumbuhan global China.
"Perubahan kebijakan ini merupakan langkah maju yang besar," kata Zhiwei.
"Saya berharap China akan sepenuhnya membuka kembali perbatasannya paling lambat pertengahan 2023."
Meski banyak yang lega dengan keputusan ini, namun ada pula warga yang khawatir dengan potensi penularan yang jauh lebih besar di masa mendatang.
Usai kabar pelonggaran merebak, warga diketahui berbondong-bondong memasok obat untuk mencegah penularan virus Covid-19, terutama bagi mereka yang rentan terinfeksi.
Warga ramai-ramai memborong obat-obatan hingga toko-toko kehabisan stok. Pemerintah bahkan sampai mengingatkan warga agar tidak menimbun obat-obatan.
"Tolong beli secara rasional, beli sesuai permintaan, dan jangan menimbun secara membabi buta," demikian pernyataan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Beijing.
Aksi borong obat itu salah satunya terjadi di Distrik Chaoyang. Obat-obatan di toko-toko kawasan itu dilaporkan cepat habis lantaran kasus di kota itu masih cukup tinggi dan warga was-was penularan Covid-19 berlanjut.
"Tadi malam obat-obatannya sudah tersedia, dan sekarang banyak yang kehabisan stok," kata penduduk bernama Zhang.
"Pencegahan epidemi telah dicabut. Tempat tes Covid-19 sebagian besar sudah dibongkar. Jadi, karena saat ini kasus di distrik Chaoyang cukup tinggi lebih baik persediaan obat-obatan," ujar Zhang melanjutkan.
China diketahui resmi melonggarkan kebijakan nol-Covid negara itu setelah demo besar-besaran terjadi di sejumlah wilayah karena warga protes insiden kebakaran Urumqi.
Pemerintah mulai merelaksasi aturan, salah satunya mengizinkan orang yang positif Covid-19 namun bergejala ringan untuk dikarantina di rumah. Pemerintah juga menyudahi kewajiban tes Covid-19 bagi mereka yang ingin bepergian di dalam negeri.
Meski begitu, sebagian besar perbatasan China hingga kini masih ditutup.
(blq/bac)