Presiden China Xi Jinping dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) bakal bertemu dalam rangka konferensi tingkat tinggi (KTT) antara China dan negara-negara Arab, Jumat (9/12).
Xi juga bakal bertemu dengan Raja Salman di sela kunjungan selama tiga harinya di Riyadh, seperti dikutip dari CNN.
Pertemuan itu bakal digelar di tengah hubungan kedua negara dengan Amerika Serikat yang memburuk sehingga disebut-sebut bikin 'Paman Sam' keki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, kedatangan Xi ke negara kiblat Islam itu bakal disambut 'karpet merah', yang sangat bertolak belakang dengan kedatangan Presiden AS Joe Biden ke Riyadh pada Juli lalu.
Dalam kunjungannya kala itu, Biden tak disambut senyuman oleh MbS. Putra Mahkota bahkan mempermalukan Biden dengan mengumumkan pembatasan produksi minyak yang jauh dari permintaan AS.
Biden sampai jengkel saat televisi negara Saudi menyorot wajahnya dalam pertemuan meja bundar tersebut.
Hubungan Saudi dan AS belakangan memang sedang renggang. Kerenggangan itu terjadi setelah AS merilis laporan pelanggaran hak asasi manusia yang menyeret nama MbS atas kematian jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.
Hubungan kedua negara juga diperparah oleh kebijakan energi Saudi yang masih terikat dengan Rusia di bawah tekanan Washington untuk mengisolasi Rusia imbas perang di Ukraina.
Hubungan AS-Saudi ini jelas berbeda dengan Saudi-China yang justru makin lengket.
Dua dekade lalu, para pemimpin China merupakan 'persona non grata' atau pihak yang tak diinginkan di Saudi yang anti komunis.
Saat itu AS adalah konsumen terbesar minyak Saudi. Namun kini AS hanya mengonsumsi sebagian kecil minyak Saudi karena digantikan China yang jadi mitra dagang terbesar Saudi saat ini.
(blq/bac)