Sedekat Apa Erdogan-Putin Sampai Swedia Susah Masuk NATO?

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Jan 2023 12:00 WIB
Sedekat apa pertemanan Recep Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin hingga Swedia dan Finlandia susah masuk NATO?
Sedekat apa Erdogan dan Putin sehingga Swedia-Finlandia susah masuk NATO? (AFP/ALEXANDR DEMYANCHUK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di tengah kegaduhan penolakan Turki atas masuknya Swedia dan Finlandia ke Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ternyata punya hubungan mesra dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kedua pemimpin negara itu selama ini memang menjalin hubungan dekat, setidaknya demi kepentingan ekonomi mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi Turki dan Rusia berkembang pesat. Pada Januari sampai September tahun lalu, perputaran perdagangan antara Ankara dan Moskow mencapai US$47 miliar.

Jumlah itu meningkat dua kali lipat dari sembilan bulan pertama pada 2021.

"Dialog antara Rusia dan Turki berdasarkan pada tingkat kerja sama yang sangat tinggi di bidang perdagangan dan ekonomi. Ini adalah aspek kunci," kata Viktor Nadein-Rayevsky, pengamat senior di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional kepada Russia Today.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, kedekatan keduanya juga dinilai lantaran Turki memiliki ketergantungan terhadap sumber daya energi Rusia.

Meski Ankara disebut mulai mengalihkan gas Rusia ke pemasok lain, namun faktanya Federasi Rusia masih memegang kendali kuat di posisi ini.

Nadein-Rayevsky juga mengatakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Turki oleh Rusia juga menjadi faktor penting dalam hubungan kedua pemimpin tersebut.

PLTN itu merupakan yang pertama dibangun di Turki dan menjadi proyek pertama dalam industri nuklir global yang dilangsungkan negara itu.

Sementara itu, Amur Gajiyev dari Institut Studi Oriental Ilmu Pengetahuan Rusia mengatakan Turki dan Rusia juga kerap menggelar dialog dalam rangka mempererat hubungan di luar kerja sama ekonomi.

"Kedua negara saling menghormati kebijakan dan kepentingan masing-masing dan telah mengembangkan mekanisme interaksi yang saling menghormati," katanya.

"Pembicaraan antara mereka tidak selevel dengan pembicaraan antara Turki dan NATO atau dengan negara-negara Barat lain. Itu bukan percakapan dengan negara bawahan melainkan dialog antara negara dengan kekuatan seimbang."

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Hubungan Personal antara Erdogan dan Putin

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER