
Finlandia-Swedia Terus Bujuk 2 Negara Beri Restu Masuk NATO

Finlandia dan Swedia terus membujuk Turki dan Hungaria agar memberi restu mereka masuk aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Pernyataan itu muncul usai Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin bertemu PM Swedia Ulf Kristersson di Stockholm.
"Kami bekerja sama. Kami melakukan kontak dekat setiap hari mengenai masalah ini," kata Marin sata konferensi pers bersama pada Kamis (2/2), seperti dikutip Anadolu Agency.
Ia kemudian berujar, "Tentu saja, kami ingin Turki dan Hungaria menyetujui permohonan kami [masuk NATO] secepat mungkin."
Ia berharap semua negara anggota NATO akan memberi restu Swedia dan Finlandia masuk aliansi tersebut.
Kesepakatan Madrid merupakan hasil pertemuan Turki, Swedia, dan Finlandia di Spanyol pada 28 Juni 2022. Langkah ini ditempuh sebagai salah satu cara kedua negara Nordik mendapat izin dari Turki untuk masuk NATO.
Salah satu poin kesepakatan tersebut, Turki meminta Swedia dan Finlandia merepatriasi aktivis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang kabur dari Turki ke negara-negara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Marin mengungkapkan invasi Rusia di Ukraina membuat kedua negara Nordik itu memutuskan bergabung dengan NATO.
Ia juga tak menampik insiden pembakaran Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, membuat Ankara murka.
"Kami menyampaikan keprihatinan yang disampaikan Turki, sebagaimana yang sudah disepakati di Madrid," lanjut Marin.
Ketegangan Turki dan Swedia, terutama soal keanggotan NATO, meningkat usai politikus sayap kanan Rasmus Paludan membakar Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari.
Swedia selama ini berusaha mengantongi izin Turki untuk bisa masuk aliansi militer tersebut. Namun, aksi Paludan membuat hubungan kedua negara semakin rumit.
Marin menekankan menganggap Swedia sebagai pembuat onar imbas pembakaran Al Quran adalah sesuatu yang aneh.
"Swedia juga memenuhi syarat untuk menjadi anggota NATO. Saya tak suka suasana di mana Swedia ditampilkan sebagai 'pembuat onar," kata Marin.
(isa/bac)[Gambas:Video CNN]