Presiden Suriah Buka Akses ke Wilayah Pemberontak untuk Bantuan Gempa
Presiden Suriah Bashar Al-Assad memutuskan membuka akses ke wilayah pemberontak di barat laut Suriah untuk memudahkan pengiriman bantuan imbas gempa pekan lalu.
Kabar itu disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa Assad membuka dua akses yakni Bab Al-Salam dan Al Ra'ee. Pembukaan akses tersebut bakal berlaku selama tiga bulan.
"Membuka titik-titik penyeberangan ini--bersamaan dengan memfasilitasi akses kemanusiaan, mempercepat persetujuan visa, dan memudahkan perjalanan antar wilayah--akan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk, dan lebih cepat," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip CNN, Selasa (14/2).
Belakangan ini, pengiriman bantuan untuk korban gempa di wilayah Suriah yang dikuasai pemberontak memang sangat sulit lantaran pemerintah sah menutup akses ke sana.
Penutupan itu sendiri imbas perang antara pemerintah dan kelompok pemberontak yang sudah berlangsung sejak 2011.
Meski begitu, sejak Kamis (9/2), PBB bisa mengirim bantuan kepada korban gempa di wilayah Suriah sejak gempa magnitudo 7,7 melanda Turki-Suriah pada 6 Februari lalu.
Bantuan itu datang setelah berhasil masuk dari perbatasan Bab Al-Hawa Suriah.
Gempa yang melanda Turki dan Suriah ini hingga kini telah menewaskan 37 ribu lebih orang dan ribuan lainnya luka-luka di dua negara tersebut.
Gempa ini disebut sebagai gempa bumi paling mematikan kelima di dunia, melebihi gempa bumi Sri Lanka pada 2004 yang menewaskan 35.399 orang.
Korban akibat gempa ini bakal terus bertambah mengingat upaya penyelamatan masih terus dilakukan.
Ketua Penanggulangan Bencana PBB, Martin Griffith, baru-baru ini memperkirakan korban tewas gempa Turki-Suriah bisa mencapai lebih dari 50 ribu orang.
(blq/bac)