Hamianin berbagi situasi terbaru dan pandangannya tentang satu tahun invasi Rusia di Ukraina kepada CNNIndonesia.com.
Berikut petikan wawancara eksklusif dengan Hamianin di kantor Kedutaan Besar Ukraina untuk Republik Indonesia.
Ini pertanyaan yang sulit dijawab. Namun saya akan mengatakan seperti biasa bahwa perang adalah kejahatan. Sesuatu yang sangat jahat. Kita harus memahami bahwa ada banyak dimensi soal ini.
Pertama adalah dimensi militer. Seperti yang Anda ketahui bahkan dari laporan berita, bahwa tentara Rusia sedang dikalahkan. Mereka tidak punya banyak harapan untuk bertahan lebih lama. Mereka tidak punya kemampuan untuk mengontrol teritori yang sedang mereka duduki sementara. Dan mereka tidak punya kemampuan untuk merebut atau menduduki lebih banyak teritori Ukraina.
Jadi, secara militer, saya bisa bilang, bahwa posisi kami saat ini lebih menguntungkan. Militer Ukraina lebih baik dalam hal taktik, strategi. Mereka lebih siap dan yang paling penting adalah mereka termotivasi.
Militer Rusia tak punya motivasi sama sekali. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan di Ukraina, kenapa mereka dikirim ke Ukraina, dan lainnya. Jadi, secara militer, pada dasarnya terdapat satu moto yang ingin disampaikan oleh militer Ukraina kepada militer Rusia adalah "Lari atau Mati". Sederhana saja.
Dimensi lain yakni dimensi kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan ini sangat rumit dan berat karena masih banyak wilayah kami yang diduduki tentara Rusia. Dan di wilayah-wilayah ini banyak warga kami yang menderita karena mereka disiksa, diperkosa, dibunuh, dan dianiaya. Ini sangat menyakitkan bagi warga Ukraina karena saudara laki-laki dan perempuannya menderita. Ada pula orang yang tidak punya tempat tinggal ketika mereka diperingati soal pendudukan.
Orang Ukraina lainnya yang di bawah kendali pemerintah, masih menghadapi masalah kemanusiaan seperti logistik, pengiriman, pasokan listrik, dan air.
Ketika saya berkunjung secara singkat ke Ukraina saat liburan natal dan tahun baru, banyak wilayah yang cuma bisa pakai listrik tiga jam sehari. Mereka cuma bisa pakai listrik tiga jam sehari. Sementara hanya dengan listrik Anda baru bisa memasak, memiliki air, mendapat jaringan koneksi, serta pemanas. Anda tidak bisa melakukan apa-apa jika tak punya listrik. Itu yang dialami semua warga saat ini. Meski begitu, semangat mereka sangat tinggi.
Keluarga saya semua berada di Ukraina. Saya di Indonesia sendirian. Semua keluarga saya di sana, anak saya, ibu saya, ibu mertua saya, istri saya, mereka semua bangun dan tidur dengan satu pikiran: Rusia bakal hancur, kalah, dan Ukraina telah, sedang, dan akan memenang ini.
Jadi pada dasarnya orang-orang Ukraina siap untuk berjuang, siap untuk melawan, siap untuk menghadapi, sampai nafas terakhir mereka dan titik darah penghabisan.
Ini semangat Bung Tomo, dalam pidato Surabayanya pada 1945. Jadi, jika orang Indonesia ingin mengerti apa yang kami rasakan, dengarkanlah kembali pidato Bung Tomo. Inilah yang kami rasakan.
Prinsip utama para komandan Ukraina adalah hidup para prajurit tak ternilai harganya. Jadi prinsipnya adalah kami memastikan keselamatan nyawa para prajurit dan perwira kami. Kami melakukan segala cara untuk memastikan mereka selamat. Itu yang paling utama.
Oleh karena itu, jika tak ada kondisi yang memadai untuk, misalnya menyerang balik atau merebut kembali wilayah kami, atau jika Anda tidak punya bantuan teknis yang cukup, tidak punya bantuan intelijen yang cukup, bantuan tank atau yang lainnya pasukan Ukraina tidak akan melakukannya. Karena kami tidak ingin orang-orang tewas. Kami tidak ingin prajurit dan perwira kami gugur. Mereka saudara kami. Itu cara kami berkembang.
Ada pula soal kondisi air. Kondisi air yaitu ketika tanah terlalu lembek karena hujan, atau tanah yang membeku (akibat musim dingin), serta cuaca berangin meskipun ringan, dengan kondisi ini tank atau kendaraan militer tak akan mudah bergerak melintasi lumpur dan semacamnya.
Satu lagi contoh, baru-baru ini, ada serangan besar di Ugledar, sebuah kota kecil di Ukraina. Pada dasarnya militer Rusia banyak menargetkan kota-kota besar seperti Kharkiv, Kyiv, Dnipro, Zaporizhzhia, atau kota yang lebih kecil seperti Kherson, Chernihiv, Summe, dan banyak kota kecil seperti Bakhmut, pada akhirnya mereka gagal menduduki wilayah-wilayah itu, kecuali satu yakni Kherson yang kini sudah kembali kami rebut. Itu merupakan bukti bagaimana level tentara Rusia. Dan serangan terakhir di Ugledar, hanya dalam satu hari, korban dari tentara Rusia mencapai sekitar 1.500 prajurit. Sekitar 1.050 tank dan lainnya. Sementara korban dari Ukraina tak ada. Ini adalah perkembangan terakhir dari medan perang.
Jelas bahwa kita kehilangan orang-orang, tapi dalam serangan khusus ini hanya sebagai contoh.
Anda bisa lihat apa yang mereka (Rusia) lakukan. Mereka tidak peduli dengan orang-orang. Mereka tidak peduli dengan nyawa. Siapa pun itu.
Sementara Ukraina peduli. Itu lah sebabnya saya pikir para komandan kami, Jenderal Zaluzhnyi dan lainnya membuktikan mereka sangat efisien. Aku tidak pernah melihat mereka melakukan hal bodoh. Mungkin ada beberapa kesalahan namun mereka tidak melakukan hal-hal bodoh. Mereka tidak melalukan hal-hal yang mengakibatkan jatuhnya korban.
Jadi saya rasa secara militer, kami sudah melakukan dengan baik dan kami akan melakukannya dengan lebih baik pula karena setelah mitra kami memberikan dukungannya, dan secara fisik memberikan bantuan peralatan militer serta amunisi, saya rasa tak ada lagi persoalan mengenai itu.
20 tahun? Saya rasa Vladimir Putin bakal berusia 90 tahun saat itu. Saya sangat meragukannya. Karena dia bakal menjadi pria tua dan sakit-sakitan. Jadi, lupakan soal ini.
Dan Ukraina tidak akan setuju dengan skenario ini karena kami tidak mau berperang selama 20 tahun. Rusia lah yang punya tujuan dan mimpi untuk berperang sepanjang waktu, perang tak berkesudahan seperti memperluas pembunuhan, dan lain sebagainya. Untuk Ukraina, kami adalah orang-orang yang damai. Kami ingin menyudahi ini secepatnya, serta membebaskan semua wilayah kami.
Kami tidak mau teritori Rusia. Kami tidak ingin ada wilayah lain. Kami hanya ingin mengambil kembali wilayah kami dan menghentikan perang dan memulai kehidupan yang damai dengan perbaikan dan kompensasi dari agresor seperti yang dilakukan usai perang dunia dua oleh Jerman.
Oleh sebab itu 20 tahun? Anda pasti bercanda. Untuk perang skala besar ini, kami sudah kehilangan ratusan ribu orang dan banyak desa dan kota yang rusak dan hancur. Kami sudah mengalami kerusakan besar. Jadi itu tidak mungkin. Saya rasa kita bicara tentang bulan, bukan tahun.
T: Presiden Putin kerap dirumorkan sakit keras. Apakah anda pernah mendengar kabar mengenai kondisi Putin dari intelijen ukraina?
Semua orang Ukraina yang ditanya mengenai Rusia, mengenai Putin, mengenai ini, mereka selalu menjawab ini: leave us alone.
Kami tidak mau tahu apakah dia sakit atau dia sehat. Kami tidak mau tahu apakah dia baik atau jahat. Jika kamu menyukainya, pertahankan dia, doakan dia. dan pilih dia lagi dan lagi selamanya.
Kami tidak peduli. leave us alone. Jangan ganggu kehidupan kami. Jangan datang ke wilayah kami. Hanya itu. Saya tidak peduli tentang Putin, tentang Rusia, tentang masyarakatnya. Apakah mereka senang? Apakah mereka kaya? Apakah mereka makmur? Apakah mereka sehat? dan lain sebagainya terserah. Saya tidak peduli.
Saya hanya ingin mereka jangan mengganggu kami. Pergi saja dan jangan pernah kembali. Saya tidak akan pernah mau pergi ke Rusia lagi, tidak akan pernah.
Saya tidak pernah benar-benar mendengarkan rumor tersebut karena mereka bisa hidup dalam waktu yang lama.
Dan satu hal yang penting, masalahnya bukan lah Putin. Putin hanyalah cerminan dari masyarakat. Bukan Putin yang bermasalah di rusia, namun orang orang yang menjadi masalah di masyarakat yang sakit tersebut, yang sangat-sangat sakit.
Orang-orang di Rusia yang mendukung Putin, mungkin sekitar 85 persen atau 90 persen orang rusia mendukung putin, mendukung kebijakan luar negerinya, mendukung perang di Ukraina. Mereka seolah berkata, "Baiklah kita akan maju bersama presiden ini," dan lain-lain.
Jadi, apa yg saya bisa harapkan dari, misalnya Putin mati? So what? Ini tidak akan mengubah masyarakat tersebut. Ini tidak akan mengubah masalah di sini karena ada masalah besar dengan masyarakat ini di dalam bangsa rusia. Mereka bersalah karena mendukung dia (Putin). Mereka bersalah karena mendukung rezim itu.
[Gambas:Infografis CNN]
Setiap episode yang kami lalui seperti misalnya rudal yang menghantam apartemen, yang menghancurkannya hingga menewaskan banyak orang, komentar dari masyarakat Rusia adalah: "Kerja bagus. Lakukan lagi. Mari tunjukkan pada Ukraina apa yang kita bisa dan lain-lain." Ini omongan orang-orang awam, bukan Putin.
Jadi, seperti yang kami ingat dalam kasus yang sama soal Jerman, bahwa Stalin adalah orang jahat. Namun bagaimana itu memperlakukan jutaan laporan untuk negara tetangga yang membiarkan jutaan kematian terjadi?
Aku melaporkanmu karena kamu tetanggaku. Saya melaporkanmu karena kamu musuhku dan kemudian para penduduk dieksekusi mati. Bagaimana anda menghadapinya? ini sama dengan Rusia.
Putin adalah iblis. Ya, Putin adalah iblis. Dia adalah penjahat perang. Namun mayoritas populasi Rusia menyebut dia bukan penjahat, dia tidak membunuh siapapun. Tetapi dengan mendukung dia, itu membuat mereka (warga Rusia) bersalah. Itu membuat mereka ikut terlibat dalam hal ini.
Jadi, ya, ini adalah masalah masyarakat dan bangsa Rusia.
T: Mungkinkah, menurut pendapat Anda, bahwa suatu hari warga Rusia menggulingkan Presiden Putin di tengah situasi perang?
Saya tidak percaya dengan oposisi Rusia. Sebab, ketika orang-orang Ukraina tidak menyukai Presidennya, orang-orang Ukraina bakal turun ke jalan. Pada 1991, warga protes terhadap rezim komunis. Pada 2004, mereka (warga Ukraina)protes pecah terhadap rezim otoriter. Pada 2013, mereka protes terhadap rezim otoriter dan pengkhianat kepentingan rakyat Ukraina. Jutaan orang turun ke jalan. Jutaan, bukan ratusan. Namun ketika orang-orang Rusia melakukan protes, itu dilakukan oleh ratusan orang saja mungkin. Tidak banyak. Jadi, dari negara besar ini, hanya ratusan orang yang memprotes. Kemudian ketika polisi datang, mereka semua lari. Mereka tidak memiliki potensi protes.
Anda mengatakan banyak orang Rusia yang menolak perang. Saya banyak melihat video, banyak melihat wawancara. Mereka menolak perang bukan karena mereka merasa bersalah terhadap warga Ukraina yang tewas, karena mereka bersimpati terhadap warga Ukraina. Tidak. Mereka melakukannya karena mereka tidak mau mati, karena dimobilisasi, mereka mau hidup secara normal, bisa jalan-jalan ke Eropa, bisa membeli barang-barang penting yang mereka tidak punya, mereka ingin punya gaji yang besar untuk pergi ke Mesir, Turki, Italia demi liburan. Jadi alasan mereka memprotes perang tak ada hubungannya dengan Ukraina. Itu hanya untuk kemakmuran dan kesejahteraannya pribadinya sendiri, sangat egois.
Pemberontakan atau sesuatu seperti protes besar mungkin dilakukan di Rusia. Namun dalam situasi ini akan jadi pertumpahan darah. Itu tidak akan seperti yang kami lakukan di Ukraina, protes damai. Itu mungkin menjadi pembantaian (di Rusia).
Karena pada waktu itu, mereka membunuh semua orang, menghancurkan semua hal, mabuk-mabukan, dan senang dengan situasi itu.
Saya seorang sejarawan, saya bisa melacak situasi ini selama berabad-abad. Kapanpun mereka melakukan pemberontakan, itu akan sangat mematikan. Terlalu banyak orang yang tewas. Kami menyebutya sisi gelap sejarah Rusia. Itu terjadi setelah pemberontakan menggulingkan kerajaan, membunuh rajanya. Ini terjadi setelah kejadian tersebut.
Saya tidak mau membuat asumsi dan saya tidak mau menaruh harapan untuk itu. Kami harus melakukan apa yang harus kami lakukan. Kami harus melindungi rumah kami, melindungi warga negara kami, kami harus membangun kembali Ukraina setelah kemenangan nanti, kami harus merebut kembali semua wilayah kami. Itu yang harus kami lakukan. Apa yang mereka ingin lakukan? Saya tidak peduli, sungguh.
Itu seperti kita bicara soal apa yang kamu rasakan tentang orang-orang di Korea Utara. Kami merasa kasihan pada mereka, karena mereka miskin, atau karena propaganda yang ada disana, namun mungkin saja mereka senang. Saya tidak tahu. Jadi mungkin saja Rusia sebetulnya senang atas perang ini. Itu tidak memengaruhi saya.
T: Bagaimana Anda melihat perang ini akan berlangsung setelah satu tahun invasi?
Senjata dan tank dalam jumlah signifikan bisa dibilang signifikan saat itu bisa menyebabkan kekalahan langsung Rusia dalam beberapa pekan.
Jika kami punya senjata yang kami miliki sekarang pada April tahun lalu, perang bakal selesai pada Agustus tahun lalu.
Sekarang kami punya banyak senjata. Tapi dulu kami tidak punya apa apa. Benar-benar seperti pemuda Indonesia yang melawan pasukan Inggris dengan hanya menggunakan bambu runcing, itu hampir sama dengan kami saat awal-awal agresi.
Jadi pada dasarnya orang-orang dengan penyengat atau lembing yang mencoba melawan pasukan tank, itu adalah situasi yang tak mungkin bisa mendapat kemenangan. Tapi kami berhasil. Kami mengalahkan mereka di awal invasi. Oleh sebab itu, jika kami punya senjata yang cukup, perang ini bakal berakhir dalam dua minggu. Bukan cuma beberapa bulan, tapi beberapa minggu.
Masalahnya kami tidak punya senjata yang memadai dan kami tidak bisa memproduksinya sekarang karena penembakan dan bom yang tanpa henti dari Rusia. Ini masalahnya. Kami harus mengandalkan pasokan dari mitra kami.
Begitu pula dengan negosiasi. Aku berulang kali menjawab pertanyaan ini. Anda tahu, Rusia tidak mampu bernegosiasi. Contohnya, Rusia menyerang Ukraina pada 2014. Mereka menduduki Crimea dan sebagian Donbas, membunuh 15 ribu orang Ukraina pada waktu itu, dan membuat ratusan ribu orang mengungsi dan menjadi orang terlantar. Pada 2014, ada dua mekanisme, satu yaitu perjanjian Minsk dan satu lagi adalah Normandy Format.
Perjanjian Minsk mengenai Rusia dan Ukraina dan seperatis dari Donbas. Sementara Normandy Format adalah pertemuan antara Ukraina, Jerman, Prancis, dan Rusia. Delapan tahun sudah negosiasi, delapan tahun negosiasi yang tak berkesudahan. Hasilnya? Agresi skala besar.
Sekarang mereka mengatakan kenapa Ukraina tak mau duduk dan bicara? Kami harus melihat kondisinya. Mereka minta kami duduk dan bicara dan wilayah yang mereka kontrol sekarang akan tetap di bawah kontrol Rusia. Itu bukan negosiasi yang baik. Kami tidak memperjualbelikan negara kami, kedaulatan kami. Kami tidak menjual 'Oke saya beri Anda negeri ini' dan kemudian kita bicara dengan imbalan perdamaian. Tidak. Kami tidak ingin perdamaian dengan harga apapun. Negeri, kedaulatan, dan warga kami bukanlah tak bisa dinegosiasi. Karena kami tahu apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang di wilayah yang mereka duduki. Kami tahu bagaimana Rusia memperlakukan mereka.
Setiap hari, wilayah yang di bawah pendudukan itu disika. Layaknya neraka bagi orang-orang. Anda bisa mengetahuinya dari laporan yang dibuat oleh orang-orang yang pernah merasakan hal tersebut. Itu gila. Mereka diperkosa, disiksa. Mereka bahkan punya ruang penyiksaan untuk anak-anak, ruang yang secara khusus untuk menyiksa anak-anak. Orang macam apa mereka?
Kami tidak bisa membiarkannya. Negosiasi tak akan bekerja. Jadi, setiap kali Anda mendengar Rusia mau negosiasi namun Ukraina tidak mau, pikirkan lah tentang penyiksaan itu. Kita punya wilayah yang diduduki mereka. Dan mereka secara militer kalah perang. Bahkan jika mereka menembaki gedung gedung dan infrastruktur kami setiap hari, semua warga Ukraina akan ramai-ramai menyerukan: Lari atau Mati.
Mereka tidak akan mengatakan "tolong hentikan perang." Mereka tidak akan memohon pada pemerintah. Mereka mendukung pemerintahan kami. Kami tidak ingin Rusia menjadi begini dan begitu. Formulanya adalah kami lebih baik mati ketimbang menjadi budak.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
T: Sampai kapan Ukraina bergantung pada pasokan senjata Barat? Apakah menurut Ukraina strategi ini pada akhirnya bisa membantu Kyiv menang atas Rusia?
Pastinya. Karena seperti yang saya katakan bahwa Ukraina sangat termotivasi. Termotivasi untuk menang. Mereka sedang mempertahankan rumah mereka, mempertahankan anak-anak mereka, mempertahankan orang yang mereka cintai, mereka mempertahankan makam leluhur mereka yang ada di sana. It's secret things for us. Kami hanya tidak bisa membiarkan orang datang dan menduduki rumah kami. Jadi motivasi kami sangat tinggi.
Namun motivasi tidak cukup. Tentu saja kami butuh senjata. Saya tidak akan bicara soal sampai kapan Ukraina bakal bergantung pada senjata Barat. Sebab yang terjadi di Ukraina, bukan hanya perang oleh Rusia terhadap Ukraina. Tapi perang oleh kejahatan kediktatoran imperialisme melawan kemanusiaan, melawan keadilan, melawan hak asasi manusia, melawan demokrasi.
Jadi, negara-negara yang berpihak pada demokrasi kemanusiaan, hukum, hak asasi manusia, semua nilai-nilai ini, mereka hanya membayar sedikit harga untuk mempertahankan nilai-nilai ini. Sementara Ukraina membayar mahal, apa yang Ukraina bayar adalah nyawa mereka. Dan itu sudah mencapai ratusan ribu jiwa. Ukraina membayar dengan kesehatan psikologis. Karena banyak sekali anak-anak yang tewas, diperkosa, dan disiksa. Saya tidak tahu bagaimana mereka hidup setelah itu.
Ukraina membayar dengan kerusakan infrastruktur, yang harus dibangun kembali. Jadi itu harga yang mahal. Ini bukan soal bayaran atas senjata, kami sangat berterima kasih kepada mitra kami tapi kami harus mengerti.
Contoh nyatanya, apakah Anda tahu berapa banyak senjata yang tersisa di Afghanistan setelah penarikan pasukan Amerika? Berapa banyak senjata tersisa? Jika kami setidaknya punya 10 persen dari senjata itu, kami sudah pasti menjadi pemenang. Kami bakal mengalahkan Rusia dalam waktu singkat. Banyak senjata yang dimiliki Afghanistan saat itu. Jika kami mendapat sedikit saja, sedikit demi sedikit (kami bisa menang).
Karena beberapa negara tidak mau Putin dipermalukan, dengan mengatakan hal-hal aneh seperti kami tidak mau tank kami berada di Rusia, kami netral, dan lainnya. Ini aneh. Sebab kami bicara tentang kemanusiaan. Tentang manusia dan bukan manusia. Apa yang Anda lakukan itu sangat penting, begitu pula apa yang tidak Anda lakukan untuk membiarkan kemanusiaan mengalahkan iblis. Saya rasa ini penting.
Oleh sebab itu, merupakan hal logis bahwa negara-negara demokratis membantu Ukraina dengan senjata dan lainnya. Seperti pada perang dunia dua. Negara-negara demokratis saat itu, bedanya, membantu negara non demokratis untuk mengalahkan negara non demokratis Jerman. Jadi seperti dua penjahat bertarung. Berbeda dengan saat ini. Kami benar-benar negara yang tidak berpihak, netral, dan demokratis. Tidak mengancam siapa pun dan kami diserang. Jadi, senjata adalah hal kecil yang perlu dibayar.
T: Apakah menurut Anda sekutu Barat seperti AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan NATO cukup membantu Ukraina selama satu tahun invasi Rusia ini?
Secara umum, aku tidak merasa apa yang kami dapatkan sudah cukup. Tapi masalahnya adalah negara-negara yang, misalnya Polandia, Estonia, Latvia, Lithuania, Slovakia, Bulgeria, mereka hampir menyerahkan semua yang mereka miliki untuk membantu Ukraina. Saya tidak hapal angka pastinya, tapi Estonia saya kira memberikan setengah peralatan militer mereka seperti tank, canon, ke Ukraina.
Sementara beberapa negara, seperti misalnya Jerman, Prancis, Italia, hanya memberikan sedikit, sedikit demi sedikit yang mereka miliki di saat mereka bisa memberikan lebih banyak dari itu.
Kami tidak bisa bilang seluruh anggota NATO atau negara-negara demokratis memberikan bantuan pada kami. Beberapa negara, misalnya Switzerland, mereka memproduksi amunisi untuk beberapa canon Jerman, canon pertahanan udara. Namun mereka tidak menyetujui amunisi ini dijual ke Ukraina.
Jadi, kami punya senapan mesin, canon, tapi kami tidak bisa menggunakannya karena amunisinya diproduksi oleh negara yang tidak menyetujui pengiriman. Ini sesuatu yang tidak saya pahami. Ini di luar pemahaman saya. Saya rasa apa yang kami dapatkan, mestinya bisa didapat sebelum invasi. Jika seperti itu, invasi mungkin saja tak akan pernah terjadi. Jika itu terjadi, mungkin saja akan berakhir dalam waktu singkat. Hanya saja kenyataan adalah kenyataan. Kami masih perlu banyak perlengkapan militer dan amunisi untuk mengalahkan 'kerajaan terakhir di dunia'.
T: Bagaimana Ukraina melihat peluang negosiasi damai dan pembicaraan dengan Rusia? Apakah Ukraina masih percaya bisa mencapai perdamaian dengan Rusia? Syarat dan ketentuan apa yang membuat Ukraina akhirnya kembali ke pembicaraan damai dengan Rusia?
Sampai tentara Rusia terakhir masih menginjakkan kaki di tanah Ukraina, tak ada negosiasi yang bisa dilakukan. Tarik pasukan, lari, atau mati. Setelah mereka kembali ke Rusia atau mati, kita bisa bicara. Dan, kita bisa mendiskusikan masa depan Rusia, dan mengenai kompensasi, raparasi, dan semua yang mereka lakukan di Ukraina. Untuk semua kejahatan perang yang telah dilakukan di Ukraina.
Saya rasa ini penting bagi semua pihak untuk melihat ini. Saya bisa merujuk pada pidato Presiden Zelensky sebelum pertemuan G20 di Bali. Dia menyampaikan pandangannya mengenai bagaimana Anda melihat akhir dari agresi ini? Bagaimana Anda melihat pemulihan perdamaian? Kami menyebutnya peace formula yang berisi 10 poin, mengenai keamanan makanan, keamanan energi, keselamatan nuklir, piagam PBB, dan lain-lain.
Jadi ini sangat jelas, sangat nyata, dan saya ini adalah rencana visible bagaimana memulihkan perdamaian dan bagaimana mencegah hal ini terjadi di masa depan.
Jadi ini adalah poin untuk melanjutkan negosiasi setelahnya. Sebelum poin itu dilakukan, tidak ada yang akan mencapai kesepakatan.
Saya bicara bukan soal wilayah yang baru diduduki, saya bicara soal seluruh wilayah Ukraina seperti pada 1991, termasuk Crimea. Crimea akan segera kembali ke Ukraina, ini tidak terhindarkan. Ini proses tak terhindarkan yang tak akan kami hentikan.
Seperti yang saya sampaikan Rusia tidak mampu bernegosiasi. Jangan berteriak soal negosiasi di mana pada saat yang sama meluncurkan rudal terhadap warga sipil dan membunuh mereka. Jika Anda ingin bernegosiasi, hentikan. Berhenti berperang. Berhenti membunuh warga sipil. Mungkin setelah itu, seseorang akan mendengar Anda.
Anda tahu, suara seorang pembual tak bisa didengar karena tertutupi suara rudal yang menghantam objek sipil. Kami tidak butuh mediator dalam proses ini. Kami tidak butuh orang-orang yang berujar 'kami akan membawa Anda ke perdamaian, kami akan bantu Anda bernegosiasi'. Kami tidak butuh. Kalian bisa membantu kami dengan membujuk Rusia menarik pasukannya. Itu akan menjadi bantuan berarti untuk menyudahi perang ini.
T: Bagaimana sikap Ukraina terhadap Palestina? Apakah menurut Anda dunia sudah cukup membantu Palestina?
Setiap konflik, setiap perang yang terjadi di dunia punya kondisi yang berbeda, sifat yang berbeda. Dan kita tidak boleh seperti orang-orang yang tidak mengerti sejarah maupun tak pernah mencari tahu soal geopolitik dengan berkata "Oh, semua perang sama. Apapun yang terjadi itu adalah perang. Orang-orang mati." Tidak seperti itu. Itu tidak sama.
Mereka persoalan yang mirip, seperti agresi Rusia di Georgia pada 2008, seperti agresi Rusia di Ukraina. It's one thing. Tapi Rusia mengebom kota, contohnya, atau Rusia membunuh ratusan ribu muslim Chechen selama perang Chechen itu berbeda.
Itu konsekuensi buruk, itu sangat mematikan, itu sangat jahat, tapi itu semua berbeda.
Sama seperti palestina. Sejak awal palestina adalah kasus yang berbeda. Sebagai sejarawan, saya meminta semua orang yang tidak mengerti ini untuk membaca buku, setidaknya baca wikipedia, itu bisa memberitahu anda bagaimana perang itu dimulai, bagaimana kemudian perang itu berkembang, apa yang terjadi, dan siapa orang yang berperan dalam situasi tersebut.
Yang bisa saya sampaikan sekarang adalah Ukraina mendukung perdamaian, telah mendukung perdamaian sepanjang sejarah kita. Faktanya adalah kami adalah salah satu negara pertama di dunia yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka, yang mengakui Palestina sebagai anggota PBB, kami juga salah satu negara pertama yang membuka kedutaan Palestina di Kyiv di Ukraina. Dan Duta Besar Palestina ditunjuk pada waktu yang sama. Jadi kami mengikuti dengan seksama semua resolusi dewan keamanan PBB tentang Palestina.
Jadi, kami bekerja sama dengan Palestina. Kami juga bekerja sama dengan Israel pada titik yang sama seperti bisnis dan semacamnya. Jika kami adalah teman Palestina, bukan berarti kami jadi bermusuhan dengan Israel, begitu pula sebaliknya.
Kami bisa bekerja sama dengan China dan Jepang di waktu yang sama. Kami bisa bekerja sama, bagaimanapun namun bukan sekarang, dengan Korea Utara dan Korea Selatan pada waktu yang sama. Kami bisa bekerja sama dengan Kuwait dan Iran pada waktu yang sama dan lain-lain. Jadi, kami adalah mitra yang baik dengan Palestina. Aku tidak melihat ada masalah di sini.
Semua ini adalah kasus yang berbeda. Dan, semua kasus harus diperlakukan secara terpisah dan berbeda. Sebab tak ada orang yang boleh meninggal begitu saja, baik itu di Ukraina, Palestina, maupun Israel. Mereka tidak boleh menjadi korban. Dalam situasi ini, komunitas dunia harus melakukan segala kemungkinan agar ancaman atau serangan tidak akan dimulai dari salah satu sisi tersebut.
Dalam kasus Ukraina, ini tentu berbeda. Karena kami tidak balas membom Rusia setelah mereka membom kami. Ini tidak seperti saat perang dunia kedua di mana setelah pengeboman London, pasukan Inggris balas membom Berlin. Tidak seperti itu. Kami tidak membombardir Moskow. Kami tidak meluncurkan rudal ke kota-kota Rusia. Kami tidak melakukan hal tersebut. Jadi ini jelas berbeda. Ini serangan satu arah. Karena itu, sekali lagi saya meminta kepada semua orang agar pahamilah segala konflik, pahamilah segala perang, hanya ketika Anda berpikir Anda akan bisa menarik kesimpulan dan mengerti.
Meski begitu, fakta bahwa Rusia membunuh Muslim dan orang lainnya di banyak negara, di Mali, di Chechnya, di Suriah, di Ukraina, itu fakta.
Contohnya, jika Anda ingin tahu tentang Palestina, Rusia adalah musuh terburuk umat Islam dalam sejarah terbaru dunia ini. Karena mereka bertanggung jawab atas kematian ratusan ribu jiwa perempuan dan anak-anak di Chechnya, 20 tahun yang lalu. Mereka juga bertanggung jawab atas banyak korban perempuan dan anak anak di Aleppo, contohnya, ketika mereka membombardir kota tersebut.
Mereka juga bertanggung jawab atas banyaknya umat Islam di Mali yang tewas ketika tentara bayaran Wagner membunuh Muslim di Balk dan lain lain, juga Afghanistan. Itu semua orang Islam.
Kita tidak bicara tentang Moldova, Georgia, dan Ukraina, tentu saja. Tangan mereka berlumuran darah orang-orang yang tidak bersalah. Di tangan Rusia. Kita harus jelas tentang itu. Kita tidak boleh menyembunyikan ini. Kita harus bicara soal ini. Jika tidak, orang-orang bakal tetap berpikir bahwa Rusia adalah pihak yang baik, negara kawan dan sahabat. Padahal tidak. Mereka iblis.