Rusia Respons Perintah ICC Tangkap Putin: Santai, Lanjut Kerja
Rusia merespons santai Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) yang merilis surat perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin.
Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, mengindikasikan bahwa mereka sudah terbiasa dengan "sikap permusuhan" semacam ini.
"Kami menyaksikan banyak sikap permusuhan yang jelas terhadap negara kami dan terhadap presiden kami," ucap Peskov pada Senin (20/3), seperti dikutip Reuters.
Ia kemudian berkata, "Kami mencatatnya, tapi jika kami memikirkan semuanya, tak akan ada gunanya. Untuk itu, kami mengamati ini dengan santai, mencatat semuanya, dan lanjut bekerja."
Peskov melontarkan pernyataan ini setelah ICC merilis surat penangkapan terhadap Putin pada pekan lalu.
Mereka menuding Putin melanggar dua pasal Statuta Roma, terkait perlakuannya terhadap warga Ukraina selama invasi.
Kedua pasal itu mencakup soal deportasi warga sipil secara ilegal. Selain itu, Putin juga dituduh membawa paksa anak-anak dari wilayah yang dikuasai Negeri Beruang Merah di Ukraina ke wilayah Rusia.
Meski ICC sudah merilis surat perintah penangkapan, para pakar meragukan Putin benar-benar dapat dibekuk.
Masalahnya, ICC tak punya pasukan kepolisian sendiri. Mereka hanya bisa mengandalkan negara lain untuk melakukan penangkapan.
Para pengamat menganggap kepolisian Rusia mustahil melakukan penangkapan selama Putin masih menjadi orang nomor satu di Negeri Beruang Merah itu.
Selain itu, kecil pula kemungkinan Putin mau pergi ke negara lain yang berpotensi menangkapnya.
(has)